Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 12 Juni 2024 | 14:20 WIB
Satgas Pamtas menyerahkan PMI ke pihak Imigrasi di PLBN Badau yang tertangkap di jalur ilegal di perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Humas Imigrasi Putussibau)

SuaraKalbar.id - Kantor Imigrasi Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, telah memulangkan 10 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tertangkap saat melintasi jalur tidak resmi di Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia. Para PMI tersebut diamankan oleh Satgas Pamtas saat mencoba memasuki Malaysia melalui jalur ilegal.

Kepala Subseksi Teknologi Informasi, Intelijen, dan Penindakan Keimigrasian, Joenari Anthony Marpaung, mengungkapkan pada Selasa bahwa kesepuluh PMI ini tertangkap saat tim gabungan Satgas Pamtas Yonzipur 5/Abw melakukan patroli di jalur tersebut.

“PMI itu tertangkap Satgas Pamtas saat melintas jalur ilegal menuju arah Malaysia, setelah kami melakukan pemeriksaan para PMI tersebut kami pulangkan ke tempat asal,” jelas Joenari.

Menurut penjelasan Joenari, dari hasil pemeriksaan, kesepuluh PMI tersebut mengaku hendak bekerja di perkebunan kelapa sawit di Mukah, Malaysia. Namun, sembilan dari mereka tidak memiliki paspor dan hanya membawa KTP. Setelah dilakukan pendataan dan pembuatan surat pernyataan, kesepuluh PMI tersebut dipulangkan ke NTB.

Baca Juga: Janji Sutarmidji Jika Terpilih jadi Gubernur Kalimantan Barat Lagi!

Lebih lanjut, Joenari menyebutkan bahwa pada 7 Juni 2024, Imigrasi di PLBN Badau juga menerima tiga orang WNI dari Lombok yang terindikasi akan bekerja sebagai PMI non prosedural di Malaysia tanpa memiliki paspor.

“Mereka (PMI) juga terindikasi akan bekerja sebagai PMI non prosedural di Malaysia dan tidak memiliki paspor,” tambahnya.

Menyikapi maraknya penyelundupan PMI di perbatasan, Joenari menegaskan bahwa Imigrasi Putussibau terus bekerja sama dengan instansi terkait untuk memperketat pengawasan di wilayah perbatasan dan melakukan sosialisasi agar warga tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan ilegal ke luar negeri.

“Persoalan PMI menjadi perhatian serius, kami terus berupaya agar warga kita tidak terjebak dalam perdagangan manusia,” tutup Joenari.

Baca Juga: Jokowi Berkurban Sapi 1 Ton di Masjid Agung Syuhada Bengkayang Kalbar

Load More