SuaraKalbar.id - Proyek pembangunan ruas Jalan Mataso-Ulak Pauk di Kecamatan Embaloh Hulu, yang terletak di perbatasan Indonesia dan Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah resmi dimulai. Anggaran sebesar Rp10 miliar dari dana alokasi khusus pemerintah setempat telah disiapkan untuk mendanai proyek ini.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, mengajak masyarakat untuk mendukung program pembangunan jalan tersebut agar proses pengerjaan dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan dapat memberikan akses yang baik bagi masyarakat setempat.
"Saya mengajak masyarakat mendukung program pembangunan ruas jalan tersebut agar pekerjaan lancar, tepat waktu, dan akses masyarakat juga lancar," ujar Fransiskus dalam keterangan tertulis di Putussibau, Selasa.
Fransiskus menjelaskan bahwa peluncuran proyek jalan ini dilakukan pada Senin (24/06) sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat mengetahui program pembangunan ini. Ruas jalan Mataso-Ulak Pauk sudah lama didambakan oleh masyarakat setempat.
Anggaran Rp10 miliar tersebut akan digunakan untuk berbagai pekerjaan, termasuk pengaspalan sepanjang 1,7 kilometer, pengerjaan satu unit bok, rehabilitasi satu unit jembatan, timbunan rawan banjir dan longsor sepanjang 208 meter, serta perataan badan jalan sepanjang 6 kilometer.
"Pembangunan akan kami lakukan secara bertahap untuk memperlancar akses transportasi masyarakat yang menghubungkan beberapa desa," tambah Fransiskus.
Namun, Fransiskus juga menyampaikan bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kapuas Hulu saat ini banyak terpakai untuk penanganan COVID-19, serta peralihan di tahun 2022 dan 2023 yang menyebabkan anggaran peningkatan infrastruktur berkurang. Pada tahun 2024, anggaran yang besar juga akan digunakan untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024.
Bupati Fransiskus terus berupaya melaksanakan pembangunan yang dibiayai di luar APBD Kapuas Hulu, baik di bidang infrastruktur jalan dan jembatan, pendidikan, maupun kesehatan. Namun, ia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat sejumlah daerah di Kapuas Hulu yang belum tertangani akibat keterbatasan anggaran dan aturan yang diperketat.
"Dengan keterbatasan anggaran tersebut kami terpaksa melakukan pembangunan secara bertahap, jadi mohon maaf jika belum semua infrastruktur tertangani saat ini, kami akan upayakan secara bertahap," tutup Fransiskus.
Baca Juga: Seorang Pria di Kapuas Hulu Ditangkap Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa PLTMH
Berita Terkait
-
Seorang Pria di Kapuas Hulu Ditangkap Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa PLTMH
-
Mencari Vape Store Terdekat di Kapuas Hulu? Ini Pilihannya!
-
Penyaluran BBM Bersubsidi di Perbatasan RI-Malaysia Diawasi Ketat Polisi
-
Kapuas Hulu Mengumumkan Seleksi CASN 2024: Mantan Narapidana Tidak Bisa Ikut
-
Kejati Kalbar Sita Kapal Feri Terkait Dugaan Korupsi di Kapuas Hulu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan