SuaraKalbar.id - Universitas Tanjungpura (UNTAN) mengumumkan penutupan jalan di sepanjang Jalan Muhammad Isya, Pontianak, atau yang dikenal dengan sebutan wilayah Audit Untan, sebagai bagian dari penertiban kawasan pendidikan. Penutupan ini akan berlaku mulai 22 Juli 2024 dari pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.
Pengumuman ini awalnya disebarkan melalui akun Instagram resmi UNTAN dan menarik perhatian publik, khususnya para mahasiswa.
"Dalam rangka penertiban area Kawasan Pendidikan Untan, terhitung sejak tanggal 22 Juli 2024 akan diberlakukan penutupan jalan (depan gedung auditorium Untan) dari pukul 18.00 s.d 06.00 WIB," demikian bunyi pengumuman tersebut.
Banyak mahasiswa UNTAN mendukung penutupan jalan ini. Mereka menilai langkah tersebut penting untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan kawasan pendidikan.
"Aku salah satu mahasiswa UNTAN setuju dengan penutupan area tersebut. Karena ini kawasan pendidikan, bukan area kumuh dengan sampah plastik. BRAVO UNTAN," tulis seorang netizen.
"Setuju, sampah plastik berserakan di area tersebut," komentar netizen lainnya.
"Setuju banget ini, demi kenyamanan mahasiswa terutama UKM yang sangat terdampak sampah dan kekumuhan," tambah seorang pengguna media sosial.
Namun, hasil pantauan Suara.com menunjukkan bahwa para pedagang kaki lima yang biasa berjualan di area tersebut tidak mengindahkan pengumuman ini dan tetap berjualan seperti biasa.
Zahara (64), seorang pedagang gorengan yang sudah lama berjualan di lokasi tersebut, mengaku mengabaikan pengumuman itu.
Baca Juga: CIC Untan bersama Aston Pontianak Dorong Anak Berani Bicara dan Bereksperimen di Liburan Sekolah
"Saya sudah jualan di sini sejak Covid. Dulu di atas, sekarang pindah ke bawah. Kalau digusur gitu saya nggak mau," ujarnya saat dikonfirmasi oleh Suara.com pada Senin (29/07/2024) malam.
Zahara dan para pedagang lain sempat menerima surat edaran tentang alasan penutupan jalan tersebut, yang menyebutkan area tersebut menjadi kumuh dan kotor.
"Dibilang bikin kumuh, bikin kotor. Kita di sini habis jualan bersih-bersih sendiri kok, nggak bikin kotor. Sampah-sampah kita pungut," tambahnya.
Zahara juga mengungkapkan bahwa para pedagang sempat melakukan aksi protes menolak penutupan jalan agar mereka tetap bisa berjualan. Ia mengaku selama berjualan di lokasi tersebut mendapatkan keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak dipungut biaya apapun.
"Di sini nggak ada premannya. Nggak ada sewa tempat. Pokoknya siapa yang dapat duluan, ya sudah jadi lokasi jualan dia. Enak di sini," jelasnya.
Saat ditanya terkait pemindahan lokasi, Zahara menegaskan hal itu bukan pilihan yang baik dan berharap bisa terus berjualan di lokasi saat ini.
Berita Terkait
-
CIC Untan bersama Aston Pontianak Dorong Anak Berani Bicara dan Bereksperimen di Liburan Sekolah
-
Eksklusif! UNTAN Sebut Nomor Ponsel dan Email yang Bocor Bukan Data Sensitif, Mahasiswa: Gak Masuk Akal
-
Eksklusif: 52 Ribu Data Universitas Tanjungpura Bocor, Pihak Kampus Klaim Tak Ada Data Sensitif?
-
'Menuju Universitas Siber', 52 Ribu Data di Universitas Tanjungpura Malah Bocor!
-
Tertibkan Kaki Lima, Kubu Raya Pindahkan Pedagang ke Pasar Baru
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia