SuaraKalbar.id - Ratusan orang yang terdiri dari 30 guru dan 170 orang tua serta wali murid menggelar aksi damai di Kantor Besar Ledo (KBL), Senin pagi. Mereka menuntut pembayaran gaji yang belum direalisasikan oleh PT Darmex Agro, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Duta Palma Group.
Aksi ini dipimpin oleh Ignasius Sudirman, Koordinator Lapangan yang juga Kepala Sekolah SMP Darmex, serta Martono, Kepala Sekolah SD PT Wahana Hijau Semesta (PT WHS). Perwakilan orang tua dan wali murid, seperti Jojon, Gery, dan Akai, turut hadir dalam aksi tersebut.
Massa yang menggunakan 150 unit sepeda motor membawa alat peraga berupa pengeras suara dan beberapa poster. Dalam orasinya, Ignasius Sudirman menyampaikan dua tuntutan utama, yaitu agar gaji para guru Yayasan Darmex Agro untuk dua bulan terakhir segera dibayarkan dan meminta kepastian kapan pembayaran tersebut akan direalisasikan.
Sekitar pukul 08.30 WIB, massa tiba di Kantor Besar Ledo di Dusun Pareh, Desa Semunying Jaya, Kabupaten Bengkayang. Selanjutnya, pada pukul 09.00 WIB, Manager PT Darmex Agro, Nuryadi Supriyadi, menemui massa aksi. Mediasi pun dilakukan di ruang rapat KBL dengan dihadiri oleh Kapolsek Jagoi Babang AKP Asep Maulana, perwakilan perusahaan, guru, dan wali murid.
Dari mediasi tersebut, disepakati beberapa hal penting: pertama, pembayaran gaji guru ke depan akan dilakukan bersamaan dengan karyawan; kedua, jika gaji belum dibayar pada 31 Agustus 2024, maka penutupan PKS akan terus dilakukan; ketiga, apabila pembayaran gaji tidak direalisasikan, semua sekolah di PT Darmex Agro/PT Duta Palma Group Kalbar akan menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai tanggal 31 Agustus 2024; keempat, proses realisasi gaji guru periode Juni dan Juli 2024 masih terus diupayakan; dan kelima, gaji guru bulan Juni dan Juli 2024 harus dibayarkan paling lambat pada 31 Agustus 2024.
Aksi ini mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian dengan total 21 personil yang terdiri dari anggota Polres Bengkayang dan Polsek Jagoi Babang, serta anggota Koramil 1209-07/Jagoi Babang. Aksi damai berlangsung tertib dan aman hingga massa membubarkan diri pada pukul 11.30 WIB.
Aksi ini didorong oleh kekhawatiran orang tua dan wali murid terhadap pendidikan anak-anak mereka yang terancam terhenti jika gaji guru tidak segera dibayarkan. Mereka berharap pihak perusahaan segera memenuhi tuntutan ini agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.
Berita Terkait
-
Kalbar Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Karhutla: 163 Titik Panas Terdeteksi
-
Golkar Resmi Rekomendasikan Sutarmidji-Didi Haryono sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Kalbar
-
Demo di Kalbar, Massa Ngotot Ingin Masuk Kantor DPRD hingga Lakukan Ini
-
Digulis Memanggil! Ratusan Masyarakat Lakukan Aksi di DPRD Kalbar, Ini Tuntutannya
-
Digulis Memanggil! Ratusan Masyarakat Lakukan Aksi di DPRD Kalbar, Ini Tuntutannya
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia