Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 19 Januari 2025 | 10:05 WIB
Ilustrasi Buah Langsat. (PiFA)

SuaraKalbar.id - Musim buah lokal kembali tiba di Kalimantan Barat, salah satunya buah langsat. Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, dikenal sebagai salah satu daerah utama penghasil buah berukuran mungil ini.

Suhartian, pemilik kebun langsat di desa tersebut, mengungkapkan bahwa saat musim panen, produksinya dapat mencapai 10 hingga 12 ton. Dengan lahan seluas satu hektar yang ditanami 126 pohon langsat, Suhartian menjelaskan bahwa rata-rata setiap pohon mampu menghasilkan 100 kilogram buah.

“Jadi rata-rata produksi satu pohon itu bisa 100 kilo lah. Jadi kalau misal kita punya 126 (pohon) jadi ada potensi itu sekitar 10-12 ton,” ujar Suhartian seperti dikutip dari PIFA, pada Sabtu (18/1/2025).

Proses panen langsat bergantung pada tenaga pemanjat. Satu pemanjat mampu menghasilkan hingga empat keranjang per hari, dengan berat masing-masing keranjang mencapai 70 kilogram. Dengan tiga hingga lima pemanjat, panen harian dapat mencapai puluhan keranjang.

Baca Juga: KPK Bakal Periksa Anggota DPR Maria Lestari Terkait Kasus Suap Hasto Kristiyanto

Hasil panen tersebut langsung didistribusikan ke agen-agen mitra, bahkan hingga ke daerah Kapuas Hulu seperti Desa Nangalauk. Musim panen langsat berlangsung selama tiga bulan, dimulai dari pertengahan Desember hingga Maret.

Namun, melimpahnya hasil panen sering kali membuat harga langsat di pasaran turun drastis.

"Harga di musim panen raya bisa jatuh ke Rp3.000 per kilogram. Kalau sekarang ini rata-rata Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram,” kata Suhartian.

Suhartian menambahkan, panen raya tahun depan diperkirakan akan berlangsung antara Agustus hingga Desember, tergantung kondisi cuaca.

Dengan hasil panen yang melimpah, Desa Punggur Kecil terus menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal di Kalimantan Barat melalui komoditas buah langsat.

Baca Juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tergantung di Garasi Rumah Sungai Ambawang

Load More