Kabupaten Bengkayang sendiri dikenal dengan julukan "Bumi 1000 Riam" karena memiliki banyak objek wisata air terjun yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
Potensi wisata alam yang besar ini masih menghadapi tantangan dalam pengembangan, terutama dari segi aksesibilitas dan infrastruktur.
Wisata Budaya dan Ekologi
Keberadaan air terjun di Kalimantan Barat bukan hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekologis tinggi.
Banyak lokasi riam yang merupakan bagian dari wilayah adat dengan cerita rakyat, tradisi, dan pengetahuan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Kawasan ini juga menjadi habitat flora dan fauna endemik yang memerlukan perlindungan khusus.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson, menekankan bahwa pengembangan wisata Riam Merasap harus dilakukan dengan pendekatan ekowisata berbasis kearifan lokal.
"Kabupaten Bengkayang memiliki keunikan tersendiri dengan ragam air terjun yang bisa dikembangkan menjadi destinasi unggulan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas serta fasilitas pendukung bagi wisatawan," katanya.
Tantangan dan Upaya Pengembangan
Meski memiliki potensi besar, pengembangan wisata di Riam Merasap masih menghadapi beberapa kendala, seperti kondisi jalan yang sempit dan rusak, keterbatasan fasilitas akomodasi, serta minimnya transportasi umum menuju lokasi.
Selain itu, upaya promosi wisata juga perlu diperkuat agar Riam Merasap dapat lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Baca Juga: 3 Eks Pejabat Bank Kalbar Jadi Buronan Kejati dalam Kasus Korupsi Pengadaan Tanah
Dinas Pariwisata Kalbar terus berupaya memperkenalkan Riam Merasap melalui berbagai event dan media digital.
Pemerintah daerah juga mendorong digitalisasi sektor pariwisata serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam pengelolaan wisata.
Dengan berbagai upaya pengembangan dan keindahan alam yang luar biasa, Riam Merasap berpotensi menjadi ikon wisata alam yang mampu bersaing dengan destinasi wisata lain.
Keberlanjutan wisata ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem serta melestarikan budaya yang ada di "Bumi 1000 Riam".
Berita Terkait
-
3 Eks Pejabat Bank Kalbar Jadi Buronan Kejati dalam Kasus Korupsi Pengadaan Tanah
-
Ratusan Guru Honorer Kalbar Selamat dari PHK! Gubernur Pastikan Tetap Digaji
-
Mahasiswa Gelar Aksi di DPRD Kalbar, Tuntut Pencabutan Inpres dan Perbaikan Kebijakan Publik
-
Miris! Bayi 16 Bulan di Kalbar Dicabuli Kakeknya, Pelaku Divonis Bebas?
-
Rp1 Triliun Melayang! Terdakwa Tambang Ilegal Bebas, DPR Soroti Kejati Kalbar
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara