Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 18 April 2025 | 20:14 WIB
Ilustrasi Paskah (Freepik)

Dalam konteks Paskah, ini sejalan dengan tema kebangkitan dan awal yang baru.

Beberapa sejarawan percaya bahwa kelinci paskah berasal dari tradisi pagan yang dirayakan pada musim semi, lalu diadaptasi ke dalam tradisi Kristen sebagai bagian dari inkulturasi budaya.

4. Lilin Paskah (Paschal Candle): Terang yang Mengalahkan Kegelapan

Lilin Paskah dinyalakan dalam misa malam Paskah, dan menjadi simbol cahaya Kristus yang bangkit dan mengalahkan kematian.

Api lilin tersebut melambangkan terang Kristus yang tidak dapat dipadamkan oleh maut. Lilin ini juga menjadi simbol kehadiran Tuhan yang menerangi jalan hidup umat-Nya.

Baca Juga: 10 Film Paskah Terbaik untuk Menginspirasi Iman dan Harapan

Biasanya, lilin ini dihiasi dengan simbol tahun perayaan dan huruf Alfa dan Omega, yang berarti bahwa Kristus adalah awal dan akhir dari segalanya.

5. Kain Putih di Salib: Tanda Kebangkitan

Setelah Jumat Agung, salib biasanya dibiarkan kosong atau ditutupi kain gelap sebagai lambang duka.

Namun pada hari Paskah, kain putih akan disampirkan di salib—simbol kemenangan Kristus atas kematian.

Warna putih merepresentasikan kemurnian, kemuliaan, dan hidup yang kekal.

Simbol ini menjadi pengingat bahwa salib bukan lagi lambang penderitaan semata, tetapi juga kemenangan dan harapan bagi umat percaya.

Baca Juga: Persiapan Penting bagi Umat Katolik dalam Menyambut Natal

Penutup

Simbol-simbol dalam perayaan Paskah bukan hanya pelengkap tradisi, melainkan sarana visual dan emosional yang menghubungkan umat dengan makna spiritual terdalam dari kebangkitan Kristus.

Dengan memahami makna di baliknya, kita diajak tidak sekadar merayakan secara seremonial, tetapi juga merefleksikan kembali pesan kehidupan, pengharapan, dan kasih yang menyelamatkan.

Load More