Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 23 Juni 2025 | 11:25 WIB
Banjir di Ketapang, Kalimantan Barat (Dok. Kemensos)

SuaraKalbar.id - Banjir besar kembali melanda Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) sejak Jumat (20/6/2025), menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut tanpa henti.

Akibatnya, sebanyak 12 desa terdampak langsung dan 4.221 kepala keluarga (KK) mengalami dampaknya secara signifikan.

Laporan dari lapangan menyebutkan bahwa banjir masih menggenangi permukiman warga dan sejumlah ruas jalan di wilayah kota maupun desa, dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 200 sentimeter.

Banjir yang melanda ddesa Suka Karya Kecamatan Marau, Kabupaten Ketapang. BPBD Kalbar

Beberapa kawasan bahkan tercatat lumpuh total karena akses jalan utama tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

Baca Juga: Berminat Kerja di Luar Negeri? Ternyata Ada 1,4 Juta Lowongan Kerja Belum Terisi

Wilayah yang terdampak banjir meliputi Desa Petai Patah, Muara Jekak, Sandai Kiri, Istana, Randau, Penjawaan, Pendamar Indah, Merimbang Jaya, Randau Jungkal, Demit, Sandai, dan Alam Pakuan.

Banjir ini menyebabkan ratusan rumah terendam, lahan pertanian rusak, dan aktivitas masyarakat terganggu parah.

Penanganan dan Respons Pemerintah

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Masryani Mansyur, menyampaikan bahwa Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah menginstruksikan agar seluruh pihak terkait segera turun tangan.

“Pak Mensos Saifullah Yusuf langsung memberikan arahan dan minta kami segera berkoordinasi dengan BNPB, Dinas Sosial, Tagana, TNI-Polri, BPBD, serta pihak kecamatan dan desa setempat untuk melakukan pendataan di masing-masing lokasi terdampak,” kata Masryani pada Minggu (22/6/2025), dikutip dari RRI.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi meliputi kasur, selimut, kidsware, family kit, sandang, tenda serbaguna, makanan siap saji, dan air mineral.

Baca Juga: Bejat! Nenek Lumpuh di Ketapang Dicabuli Cucu Kandung

Selain itu, sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing karena khawatir kehilangan barang berharga jika mengungsi.

Saat ini, Polres Ketapang terus melakukan pemantauan debit air dan pengaturan lalu lintas di jalan yang terendam banjir guna mencegah kecelakaan atau kendaraan terjebak.

Tim gabungan dari BPBD, Tagana, dan relawan setempat juga telah mendirikan posko darurat dan dapur umum di titik-titik strategis.

Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut di Kalbar

Masryani juga mengimbau warga, terutama yang tinggal di dekat bantaran sungai, untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Kami mengimbau warga terdampak terutama yang berada di lokasi bantaran sungai agar selalu waspada dengan potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi," ungkapnya.

Menurut prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Supadio, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi di wilayah Kalimantan Barat, termasuk Ketapang, hingga Rabu (25/6/2025) mendatang.

“Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih cukup tinggi terutama pada sore hingga malam hari. Warga diimbau tidak beraktivitas di luar rumah saat hujan deras dan selalu siaga terhadap kemungkinan banjir dan tanah longsor,” demikian peringatan resmi BMKG.

Dampak Sosial dan Ekonomi Bagi Warga Ketapang

Dampak sosial dari banjir besar ini mengakibatkan beberapa sekolah yang berada di desa terdampak terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar, sementara aktivitas perdagangan dan pertanian juga terganggu parah.

Warga yang biasanya mengandalkan hasil kebun dan ternak mengalami kerugian besar.

Sementara itu, jalan penghubung antar-desa di Kecamatan Sandai sempat terputus akibat genangan air setinggi pinggang orang dewasa.

Pemerintah daerah masih menunggu alat berat untuk membuka akses yang terisolasi tersebut.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sejak Jumat (20/6) hingga Sabtu (21/6) menyebabkan banjir di permukiman warga dan beberapa ruas jalan dalam kota.

Load More