Aksi yang dimulai dari Rumah Betang di Jalan Sutoyo ini bergerak menuju Kantor DPRD Provinsi Kalbar, Kantor Gubernur, dan Markas Polda Kalbar.
Para pengunjuk rasa dengan tegas menyuarakan penolakan terhadap rencana transmigrasi dengan membawa spanduk bertuliskan "Tolak Transmigrasi! Selamatkan Tanah Borneo dari Perampasan dan Pemiskinan Sistemik!".
Koordinator lapangan aksi, Endro Ronianus, menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan puncak kegelisahan masyarakat lokal terhadap dampak program transmigrasi yang dikhawatirkan akan merampas tanah, sumber daya, dan keberlangsungan hidup mereka.
"Kalimantan Barat bukan tanah kosong, MERDEKA!" seru mereka dalam surat pemberitahuan aksi.
Tuntutan utama para pengunjuk rasa adalah agar pemerintah membatalkan rencana tersebut dan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Kalbar melalui percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, penyediaan lahan pertanian bagi warga lokal, dan pengadaan listrik yang merata.
Penolakan ini tidak hanya datang dari masyarakat.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus, secara terbuka dan tegas menolak wilayahnya dijadikan sasaran program transmigrasi.
Dalam sambutannya di Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-XII di Sintang pada 16 Juli 2025, ia mempertanyakan logika pemerintah pusat.
"Daripada kita kasih rumah untuk warga luar, kemudian kasih biaya hidup, sementara warga Kalbar masih belum punya lahan, rumah dan biaya hidup, kenapa tidak mereka saja yang dikasih?" kata Krisantus yang disambut riuh hadirin.
Baca Juga: Aliansi Kalimantan Barat Menggugat Gelar Aksi Tolak Transmigrasi
Ia mengusulkan agar anggaran program transmigrasi dialihkan untuk memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat lokal yang lebih membutuhkan.
Pemerintah pusat sebelumnya telah menetapkan empat lokasi di Kalbar sebagai kawasan transmigrasi prioritas melalui Sistem Informasi Peta Terpadu Kawasan Transmigrasi (Sipukat).
Keempat lokasi tersebut adalah Ketungau Hulu di Kabupaten Sintang, Sekayam di Kabupaten Sanggau, Gerbang Masperkasa di Kabupaten Sambas, dan Rasau Jaya di Kabupaten Kubu Raya.
Berita Terkait
-
Aliansi Kalimantan Barat Menggugat Gelar Aksi Tolak Transmigrasi
-
KKP Bongkar Jaringan Penyelundupan Telur Penyu Lintas Negara di Kalbar, Kerugian Capai Rp9,6 Miliar
-
Kalbar Siap Luncurkan Sekolah Rakyat! Biaya Gratis dengan Fasilitas Mumpuni
-
Disdukcapil Pontianak Klarifikasi Dugaan Dokumen Palsu dalam Kasus Perdagangan Bayi ke Singapura
-
Terlibat Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura, Wanita di Kubu Raya Diamankan Polisi
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Buruan! 5 Link ShopeePay Bagi-Bagi Saldo Gratis, Klaim Sebelum Kehabisan
-
Cuma Klik Link Ini, Bisa Langsung Dapat Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5Juta!
-
Daster Lokal Mendunia, BRIncubator Jadi Rahasia Sukses Findmeera
-
Buruan Klaim! 5 Link ShopeePay Jumat Berkah Bagi-Bagi Saldo Gratis
-
Gampang Banget Nih, Yuk Klaim Saldo Gratis Shopeepay Rp2,5 Juta