Viral Aksi Kasar Polisi Pada Tokoh Adat Kanipan Efendi Buhing, Publik Geram

"Efendi bukan penjahat pak, bukan penjahat," teriak salah seorang warga.

M Nurhadi
Rabu, 26 Agustus 2020 | 20:12 WIB
Viral Aksi Kasar Polisi Pada Tokoh Adat Kanipan Efendi Buhing, Publik Geram
Vdeo viral efendi ditangkap petugas secara kasar (Twitter/@kanopimedia)

SuaraKalbar.id - Sebuah rekaman video viral di meida sosial Twitter, pasalnya dalam video tersebut sekelompok petugas diduga dari kepolisian secara kasar menyeret dan menahan seorang pria.

Pria tersebut, dalam narasi yang disebutkan pengunggah adalah tokoh adat Kanipan Efendi Buhing. Dalam cuitannya, ia juga menuliskan, Efendi ditahan karena berusaha mempertahankan tanahnya sejak tahun 2018 lalu.

"Mengecam aksi represif kepolisian Kalteng @DivHumas_Polri @RimPoldaKalteng menangkap tokoh adat Kanipan Efendi Buhing di rumahnya. Efendi mempertahankan tanahnya sejak 2018 dr ekspansi sawit. @KomnasHAM @BPANusantara @Dandhy_Laksono @walhi_kalteng @jokowi," cuit akun Twitter @kanopimedia.

Baca Juga:Viral Nama Unik hingga 50 Karakter Tertulis di Kartu Keluarga, Bikin Heran

Dalam video yang berdurasi kurang dari 45 detik tersebut, nampak seorang pria yang mengenakan baju corak aabu-abu putih ditarik paksa oleh petugas. 

"Efendi bukan penjahat pak, bukan penjahat," teriak salah seorang warga.

Sementara nampak pula seorang perempuan yang berusaha menarik Efendi dari tangan para petugas tersebut. 

"Penangkapan Effendi Buhing tersebut, patut diduga terkait gencarnya penolakan yang dilakukan masyarakat adat Laman Kinipan terhadap upaya perluasan kebun sawit PT. Sawit Mandiri Lestari (SML) yang membabat hutan adat milik masyarakat Kinipan," cuit akun @kanopimedia, Rabu (26/8/2020).

Penngunggah juga menyebut, sebelum penangkapan, eskalasi kekerasan, teror dan berbagai bentuk intimidasi diterima oleh masyarakat adat Laman Kinipan. Intimidasi itu seperti diantaranya penebangan hutan, penggusuran lahan, upaya mengkriminalisasi kepala desa, penangkapan 4 orang warga, hingga penangkapan Riswan.

Baca Juga:Emak-emak Ngaku Balurkan Air Liur Jenazah COVID-19 Diduga Gangguan Jiwa

Rekaman video yang saat ini sudah di-retweet ratusan dan disukai ribuan orang itu mendapatkan kecaman dari warganet Twitter. Tidak terkecuali seorang tokoh Nahdlatul Ulama, Ayang Utriza Yakin.

"Ini melanggar HAM! Mana @KomnasHAM. Tanah adat wajib dilindungi. Kenapa perkebunan kelapa sawit terus diperluas? Membela investor, tapi menghancurkan ekosistem? @DivHumas_Polri jadi alat segelintir orangkaya! Negara, ke mana ini? Hak rakyat di mana?" tulisnya melalui Twitternya.

Hingga saat ini pihak kepolisian maupun yang terkait belum memberikan keterangan berkaitan dengan adanya video yang sudah tersebar tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini