SuaraKalbar.id - Warga Pontianak Selatan, Kalimantan Barat digegerkan dengan penemuan jenazah seorang mahasiswa gantung diri.
Sebelum gantung diri, korban dikabarkan sempat mengirimkan pesan kepada istrinya via WhatasApp. Keduanya diduga sempat terlibat cekcok.
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawasyah, melalui Paur Humas, Bripka Susworo Putu Sastro, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian mahasiswa gantung diri tersebut
"Ya, benar. Kami mendapat pemberitahuan dari Polresta Pontianak terkait ada warga Sungai Kunyit yang berstatus mahasiswa telah meninggal dunia gantung diri," ujarnya seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Waspada! Dinkes Pontianak Catat 21 Orang Meninggal Akibat Covid-19
Informasi yang dihimpun, jenazah mahasiswa itu pertama kali ditemukan oleh sepupunya, Nurmutiara Sari, Sabtu (7/11/2020) pagi.
Sebelum tewas gantung diri, malam harinya korban sempat bertengkar dengan istrinya via chat WhatsApp.
Dari pertengkaran itu, korban mengungkapkan niatnya ingin mengakhiri hidup. Namun tidak diketahui respons sang istri atas niat bunuh diri itu.
Nurmutiara yang baru bangun tidur, histeris menemukan tubuh korban telah tergantung di kusen pintu kamarnya.
Saksi pun memberitahukan kejadian ini ke Ugi Johari dan memastikan korban sudah meninggal gantung diri.
Baca Juga:Pontianak Zona Merah Corona, Sutarmidji Minta Tempat Keramaian Ditutup
Ugi Johari lantas menurunkan tubuh korban dan kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Pontianak Selatan.
Dari pemeriksaan yang dilakukan Tim Inas Polresta Pontianak, kondisi tubuh korban telah mendingin dan kaku di bagian leher, jari tangan dan kaki. Air liur menetes dan tercium bau pesing dari celananya.
Dari kemaluan, juga keluar cairan sperma, Lehernya terlihat jejak melebar lebih dalam dan miring ke atas mendekati telinga karena korban menggantung diri menggunakan tali jemuran.
Dalam pemeriksaan itu pula, diduga korban telah cukup lama menggantung diri, diperkirakan tengah malam atau dini hari.
Usai olah TKP, jenazah dibawa ke rumah sakit dilakukan visum et repertum. Kejadian ini masih ditangani oleh polisi.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.