SuaraKalbar.id - Rabu (25/11/2020) publik dihebohkan dengan berita Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK. Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK, Rabu (25/11/2020) dini hari.
Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta melalui operasi tangkap tangan (OTT).
Sosok kelahiran 24 Desember 1972 ini diketahui pernah maju sebagai calon DPR RI Dapil Sumatera Selatan II dan berhasil lolos ke Senayan karena mendapatkan suara terbanyak.
Suara.com merangkum sejumlah fakta di balik penangkapan Menteri Edhy Prabowo.
Baca Juga:Panas Dihalau saat Satroni Kantor KKP, Tim KPK: Jangan Halang-halangi Kami!
1. Ditangkap atas dugaan korupsi ekspor benih lobster
Setelah ditangkap, motif penangkapan itu perlahan-lahan mulai terungkap.
Kabar terbaru dari lembaga antirasuah, menteri dari Partai Gerindra itu ditangkap dini hari tadi terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster.
"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," kata Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu.
"Sekarang beliau di KPK untuk dimintai keterangan, nanti akan disampaikan penjelasan resmi KPK. Mohon kita beri waktu tim Kedeputian Penindakan bekerja dulu," sambungnya.
Baca Juga:Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Harga Baby Lobster Anjlok
2. Penangkapan dipimpin Novel Baswedan
Novel Baswedan diketahui memimpin langsung tim Satgas KPK saat menangkap Edhy Prabowo. Keterlibatan Novel tersebut dibenarkan oleh Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi.
"Salah satu Kasatgas tersebut benar Novel Baswedan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Selain Novel, ada tiga satgas yang ikut dikerahkan saat menangkap Edhy Prabowo dan keluarganya serta beberapa beberapa orang dari Kementerian KKP.
3. KPK sita kartu ATM
Ali Fikri menyebut penyidik mengamankan kartu ATM yang diduga terkait dalam dugaan korupsi ekspor benih lobster di lingkungan Kementerian KKP.
"Turut diamankan sejumlah barang di antaranya kartu Debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi dan saat ini masih diinventarisir oleh tim," kata Ali Fikri dikonfirmasi, Rabu siang.
Meski demikian, Ali belum dapat menyampaikan berapa jumlah uang yang berada di dalam ATM tersebut.
4. Ditangkap beserta istrinya
Istri Edhy Prabowo yakni Iis Rosita Dewi ikut dibekuk dalam OTT KPK tersebut.
Diketahui, Iis merupakan anggota DPR Dapil Jabar II dari Fraksi Gerindra (parpol yang sama dengan suaminya).
"Menteri kelautan dan perikanan (Edhy Prabowo) beserta istri dan beberapa pejabat di KKP," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
5. KPK tertahan pihak keamanan saat hendak geledah kantor Edhy Prabowo
Pasca ditangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo, sejumlah penyidik KPK mendatangi gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan RI atau KKP di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, tim KPK datang dengan menggunakan kendaraan roda atau mobil berjumlah 3 buah sekira pukul 12.50 WIB. Ada sekitar 5 orang turun dari mobil kemudian mencoba masuk ke dalam gedung KKP.
Tampak mereka terlihat menggunakan tas besar, membawa sejumlah berkas hingga terlihat meneteng segel khas KPK.
Upaya mereka sempat tertahan, lantaran pihak keamanan setempat menerapkan pemeriksaan secara ketat bagi siapa saja yang masuk ke dalam gedung KKP.
Akhirnya, rombongan tim penyidik KPK diperkenankan masuk. Mobil yang ditumpangi tim KPK sempat tertahan terparkir di pinggir jalan. Namun setelah negosiasi akhirnya kendaraan roda empat itu pun turut masuk ke dalam kantor Edhy Prabowo.
6. Publik rindukan sosok Susi Pudjiastuti
Nama Susi Pudjiastuti yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan sebelum Edhy Prabowo turut dibicarakan publik.
Namanya bahkan menjadi trending topic di twitter, di mana sudah sebanyak 1.461 tweet yang menyebut nama pemilik maskapai Susi Air itu.
Dalam cuitan netizen bernama @ikanatassa yang mengatakan kami rindu bu Susi " don't we'll all miss bu Susi.
Sementara netizen lain @nyonyondh mengatakan nada mengejek "Baby lobster dududu ,,, baby lobster dududu ,,, baby lobster dududu ,,, baby lobster.
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti adalah orang paling keras dalam menolak kebijakan ekspor benih lobster, dirinya beralasan melarang ekspor benih lobster adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari lobster itu sendiri sebelum diperjualbelikan di pasar global.
Itulah sejumlah fakta yang dihimpun Suara.com terkait penangkapan Menteri Edhy Prabowo dini hari tadi.