SuaraKalbar.id - Seorang pria berinisial Buk (36) terpaksa berurusan dengan polisi lantaran melakukan aksi pencurian mutiara di tempat kerjanya.
Tak tanggung-tanggung mutiara yang dicuri pelaku ditaksir senilai Rp 1 miliar rupiah.
Modusnya yakni membawa mutiara tersebut secara bertahap dengan menyembunyikan di celana dalam selama dua tahun belakangan.
Pelaku Buk tak berkutik setelah diamankan oleh Tim Puma Polres Lotim, Senin (28/12/2020) sekitar pukul 14.30 Wita.
Baca Juga:Heboh! Pengantin Tiba-Tiba Pingsan Saat Sang Mantan Datang untuk Kondangan
Buk merupakan nelayan warga Dusun Ujung Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Selama ini dia bekerja di tambak budidaya mutiara Autore yang berlokasi di Desa Sekaroh.
Di sanalah dia melancarkan aksi bulusnya, mencuri mutiara. Setelah diamankan, buk langsung digelandang ke sel tahanan bersama barang bukti guna menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Jeruwaru Ipda Abdul Rasyid melalui Kasubag Humas Polres Lotim Iptu L Jaharuddin membenarkan tertangkapnya Buk terkait kasus pencurian mutiara.
"Pelaku di tangkap saat pemeriksaan di dermaga tambak budidaya bersama barang bukti 19 butir mutiara air asin, dan HP yang dibeli hasil penjualan mutiara," katanya saat dikonfirmasi Senin.
Jaharuddin menuturkan penangkapan terhadap pelaku pencurian mutiara ini dilakukan atas laporan korban.
Baca Juga:Viral Pengantin Wanita Pingsan Kedatangan Mantan, Ini Kisah di Baliknya
Setelah mendapati laporan korban tersebut, saat pelaku usai bekerja di tambak mutiara, dilakukan penggeledahan badan dan ditemukan pelaku menyembunyikan 19 butir mutiara di celana dalamnya.
Padahal sebelumnya setiap petugas perusahaan melakukan pemeriksaan pelaku selalu berhasil mengelabui sekuriti perusahaan.
Jaharudin menyebutkan pelalu bekerja di tambak budidaya mutiara Autorr dari pagi sampai jam 2 siang dan diantar jemput menggunakan perahu perusahaan.
Selama 2 tahun menjadi pekerja di Autore, pelaku mencuri mutiara milik perusahaan tempatnya bekerja tiap hari mencuri 5 sampai 10 butir mutiara.
Selama menjalankan aksinya, pelaku selalu lolos dari pemeriksaan, padahal pelaku selalu membawa pulang mutiara yang disembunyikan di dalam kantong celana dalam.
Dan perbuatan ini rutin dilakukan setiap hari selama dua tahun. Akibatnya perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp 1 miliar.
"Hasil pemeriksaan sementara, pelaku tak menampik apa yang dituduhkan, kalau dirinya selama 2 tahun bekerja selalu mencuri mutiara yang tiap harinya jumlahnya bervariasi," sebut Jaharuddin.
Kepada polisi, pelaku mengaku kalau hasil aksinya tersebut, dijual ke penadah dengan harga murah.
"Mutiara yang dicuri pelaku ini diekspor ke berbagai negara, dengan harga jual per gram capai Rp 2 juta," jelasnya
Atas perbuatannya, pelaku Buk dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
"Pelaku dan barang bukti telah diamankan, dan kasusnyapun masih dalam pengembangan penyelidikan," pungkasnya. (Antara)