Menteri LHK Bantah Banjir Kalsel Disebut Gara-gara Gundulnya Hutan

Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) disebut-sebut terjadi akibat maraknya penebangan hutan atau deforestasi.

Iwan Supriyatna | Ria Rizki Nirmala Sari
Kamis, 21 Januari 2021 | 07:17 WIB
Menteri LHK Bantah Banjir Kalsel Disebut Gara-gara Gundulnya Hutan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar melambaikan tangan usai bertemu pimpinan KPK di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/2).

SuaraKalbar.id - Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) disebut-sebut terjadi akibat maraknya penebangan hutan atau deforestasi.

Namun,  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Kalsel malah dilakukan sangat masif dalam lima tahun terakhir.

Siti menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengurangi areal tidak berhutan di kawasan DAS Barito Kalsel untuk melakukan rehabilitasi revegetasi atau penanaman pohon khususnya pada areal lahan kritis.

"Rehabilitasi DAS di Kalsel termasuk sangat masif dilakukan dalam lima tahun terakhir," jelas Siti dalam akun Twitter resminya @SitiNurbayaLHK pada Rabu (20/1/2021).

Baca Juga:Banjir Kalsel Disebutkan Menteri LHK Akibat Anomali Cuaca

Siti juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis, terdapat penurunan luas hutan alam DAS Barito di Kalsel sebesar 62,8 persen selama periode 1990-2019.

Sedangkan penurunan hutan terbesar terjadi pada periode 1990-2000 yakni sebesar 55,5 persen.

"Pada lima tahun terakhir cenderung melandai seiring dengan upaya masif dan konsisten yang dilakukan untuk rehabilitasi lahan," ujarnya.

Ia juga menyebut kalau pihaknya mengupayakan pemulihan lingkungan dengan memaksa kewajiban reklamasi atas izin-izin tambang.

Siti mengklaim pihaknya bersama pemerintah daerah (Pemda) menindak tegas terutama pada tambang yang tidak mengantongi izin.

Baca Juga:Menteri LHK Sebut Banjir Kalsel Karena Anomali Cuaca

Lebih lanjut, Siti menyebut kalau penyebab banjir Kalsel disebabkan anomali cuaca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini