"Jadi nanti dua kapal yang berkelilingan tadi akan ketemu di Tanjung Serunai. Warga di kapal itu saling lempar pakai buah pinang, buah paku. Ibaratnya perang. Tapi tidak ada permusuhan. Adatnya memang seperti itu," katanya.
Tujuan dari semua ritual ini, lanjut Sudirman mengatakan, adalah untuk kasih makan dan memanggil jenis tidak kelihatan yang selama ini bisa menolong.
"Yang jahat kita tidak dipanggil karena tidak ada gunanya. Ini semua supaya kampung kita tenang, aman anak-anak, cucu, dan rezeki dari laut mungkin datang melimpah-limpah," kata Sudirman.
Semua rangkaian ritual ini pun selesai. Semua pantangan sudah dicabur. Artinya, masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dan bersiap-siap mendapat hasil yang melimpah.
Baca Juga:Dinkes Sleman Imbau Warga Gelar Tradisi Padusan di Rumah Saja
Saat dua kapal yang berperang ini bertemu, hari pun hujan. Bupati Kayong Utara, Citra Duani yang menyaksikan serangkaian ritual ini pun menceletuk.
"Langsung turun hujan. Artinya ini bagus," celetuknya.
Kontributor : Ocsya Ade CP