SuaraKalbar.id - Kisah memilukan dialami seorang wanita dibuang keluarga saat masih kecil. Siapa sangka, setelah dewasa dia kini menjadi model sukses.
Wanita yang dibuang keluaganya itu adalah Xueli Abbing, asal China. Saat masih kecil, dia dibuang ke panti asuhan karena dianggap membawa kutukan dan tak punya masa depan.
Ini karena Xueli lahir dengan kondisi albinisme, penampilannya dianggap berbeda sehingga sampai dicampakkan.
Albinisme sendiri merupakan kondisi genetis yang disebabkan kurangnya zat melanin pada tubuh.
Baca Juga:Dulu Dianggap Kutukan, Kisah Wanita Jadi Model setelah Dibuang Keluarga
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja terlepas dari latar belakang etnis dan ras. Selain itu, pengidap albinisme kadang mengalami komplikasi kulit dan penglihatan.
Namun kiki kehidupan Xueli sudah berubah drastis. Dia bukan orang sembarangan
Menyadur dari Bored Panda, saat di panti asuhan, diadopsi keluarga asal Belanda dan pindah kesana.
Karena penampilan uniknya, Xueli mulai terjun ke dunia model sejak umur 11 tahun.
Lewat karirnya sebagai model, Xueli berusaha untuk meningkatkan kesadaran soal albinisme. Selain itu, ia juga sukses menjadi model Vogue dan brand fesyen ternama lainnya.
Baca Juga:5 Fakta Xueli Abbing, Saat Bayi Dibuang Orang Tua, Kini Jadi Model Ternama
Bagi Xueli, dirinya hanya punya daya penglihatan 8 hingga 10 persen. Mata model ini juga sensitif terhadap cahaya, sehingga Xieli lebih sering difoto dengan kelopak mata terpejam.
"Aku jarang membuka mataku saat pemotretan, karena cahayanya selalu terlalu terang. Ketika aku membuka mata, aku seringnya menyipitkan mereka."
Xueli sendiri berharap bisa meningkatkan pemahaman orang-orang seputar kondisi albinisme. Terlepas dari warna kulit dan rambutnya yang albino, Xueli ingin membuktikan ia tetap bisa hidup normal.
"Di dunia model, terlihat berbeda adalah anugerah, bukan kutukan. Dan ini memberiku tempat untuk meningkatkan kesadaran soal albinisme," ungkapnya seperti dilansir dari BBC.
Kekinian, Xueli Abbing berada di bawah agensi Zebedee Management yang khusus mengelola model dengan disabilitas atau perbedaan fisik.