Sebut Indonesia Medan Juang, Habib Rizieq Menangis di Persidangan

Habib Rizieq membela diri di persidangan.

Husna Rahmayunita | Bagaskara Isdiansyah
Kamis, 20 Mei 2021 | 14:30 WIB
Sebut Indonesia Medan Juang, Habib Rizieq Menangis di Persidangan
Habib Rizieq membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa di PN Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021). (Foto: bidik layar video)

SuaraKalbar.id - Sidang kasus kerumunan dengan terdakwa Habib Rizieq berlanjut. Kali ini, Habib Rizieq dipersilakan membacakan pledoi atau nota pembelaan.

Dalam persidangan yang digelar hari ini, Kamis (20/5/2021), Habib Rizeq menangis, tak kuasa menahan kesedihannya.

Sebelumnya, Habib Rizieq dituntut masing-masing 10 bulan dan 2 tahun penjara dalam kasus kerumunan Megamendung dan Petamburan. Ia juga dilarang berkecimpung dalam keormasan selama 3 tahun.

Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab berurai air mata saat membela diri di hadapan majelis hakim, merespons tuntutan jaksa.

Baca Juga:Rizieq Bongkar Sumber Dana Ahok di Pilgub DKI: Saya Target Kriminalisasi

Awalnya, ia membacakan pledoi yang isinya soal cerita saat dirinya ingin pulang ke Tanah Air tapu justru mendapatkan sejumlah gangguan.

Padahal, Habib Rizieq mengklaim sangat rindu dan cinta terhadap bangsa Indonesia.

"Karena Indonesia adalah Tanah Air kami dan negeri kami tercinta, serta medan juang kami untuk membela agama, bangsa dan negara. Apa pun risikonya," kata Rizieq dalam persidangan.

Habib Rizieq Shihab saat hendak menjalani persidangan sempat ditegur hakim karena mengenakan syal bernuansa Palestina
Habib Rizieq Shihab saat hendak menjalani persidangan sempat ditegur hakim karena mengenakan syal bernuansa Palestina

Setelah itu, Habib Rizieq menghentikan sejenak pembacaan pledoi. Nadanya bicaranya menuru kemudian menitihkan air matanya.

Pada kesempatan tersebut Habib Rizieq terlihat melepas kacamata yang digunakan lalu menghapus air mata dengan kain yang dibawa.

Baca Juga:Hakim Suruh Rizieq Copot Syal Palestina di Sidang: Jangan Bawa Atribut!

Berdasarkan pantauan Suara.com, peristiwa tersebut tak berlangsung lama. Pembacaan pledoi pun diteruskan oleh terdakwa.

Habib Rizieq mengaku mendapat teror saat dirinya berada di Mekkah. Teror tersebut diakuinya berasal dari intelijen hitam.

"Selama pengasingan di Kota Suci Mekkah, majelis hakim Yang Mulia, kami sekeluarga juga terus diteror oleh operasi intelijen hitam," ucap Habib Rizieq.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini