
Arsitektur Jawa terlihat pada bagian atap Masjid yang mirip seperti tajug. Kemudian, pada bagian mahkota atau genta terlihat pengaruh arsitektur Eropa di sana.
Masjid ini juga memiliki struktur bangunan khas Melayu karena berbentuk rumah panggung. Terdapat enam pilar bundar dari kayu belian berdiameter setengah meter yang menopang masjid ini.
Selain itu, mimbar khotbah yang terdapat di dalam masjid ini berbentuk mirip geladak kapal. Di bagian ini, nuansa arsitektur Timur Tengah sangat terasa karena mengadopsi bentuk kubah.
Itulah sejarah Kesultanan Pontianak, daftar sultan, peninggalannya.
Baca Juga:Viral Istri Ngamuk Suami Ngamar Bareng Teman Sendiri, Diduga di Pontianak
Makam Batu Layang merupakan aset lain yang dimiliki Kesultanan Pontianak. Tempat ini merupakan kompleks makam khusus untuk sultan dan keturunannya. Makam ini berada di tepian Sungai Kapuas.
Awalnya, kompleks makam ini berdiri untuk makam Sultan Abdurrahman yang wafat pada tahun 1808. Namun, setelah itu, sultan dan kerabat yang lainnya pun turut dimakamkan di kompleks Makam Batu Layang.
Setiap sultan dan keturunannya dimakamkan dalam kelompok sendiri-sendiri. Sampai saat ini, banyak peziarah dan wisatawan yang datang ke kompleks makam ini.
Itulah sejarah Kesultanan Pontianak, daftar sultan, peninggalan dan penyebab runtuhnya kerajaan.
Baca Juga:Pilihan Transportasi dari Pontianak ke Singkawang buat Pelancong
Kontributor : Sekar Jati