Sejarah Orang Tionghoa di Kalimantan Barat, Perang Kongsi di Kota Tambang Emas

Etnis Tionghoa sudah melakukan perjalanan melalui Kalimantan Barat sejak abad ke-3.

Husna Rahmayunita
Rabu, 09 Juni 2021 | 15:19 WIB
Sejarah Orang Tionghoa di Kalimantan Barat, Perang Kongsi di Kota Tambang Emas
Ilustrasi orang Tionghoa di Kalimantan Barat. [Suara.com/Arief Hermawan P]

Kemudian, pada tahun 1770, sebuah peperangan terjadi, antara orang Tionghoa dengan Suku Dayak di Monterado dan Bodok. Peristiwa ini menewaskan kepala suku Dayak dari dua daerah tersebut.

Sultan Sambas pun membuat peraturan bahwa orang China di daerah tersebut harus tunduk kepadanya dan diwajibkan membayar upeti setiap bulan. 

Meski demikian, mereka memiliki kekuasaan untuk mengatur pemerintahan, peradilan, keamanan, dan lain sebagainya. Sejak saat itu, terbentuklah republik kecil yang berpusat di monterado.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Singkawang, Kalimantan Barat. (Antara/Jessica Helena Wuysang)
Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Singkawang, Kalimantan Barat. (Antara/Jessica Helena Wuysang)

Sementera orang-orang Dayak pun akhirnya memilih pindah ke daerah yang aman.

Baca Juga:Persaingan Penyedia Layanan 5G Sengit, Siapa Juaranya?

Setahun setelah Kota Pontianak berdiri, yakni pada tahun 1772, seorang dari Kanton bernama Lo Fong datang di Siantan Pontianak Utara.

Ia membawa 100 orang keluarganya dari Kampung Shak Shan Po. Saat itu, sudah ada dua kongsi besar di Pontianak, yakni Tszu Sjin dan Tio Ciu. Kedua kongsi ini menganggap Lo Fong sebagai orang penting.

Lo Fong pun memutuskan pindah ke Mandor. Di sana ia membangun rumah untuk rakyat, majelis umum, dan pasar. Lambat laun, ia menguasi tambang emas Liu Kon Siong dan tambang perak Pangeran Sita dari Ngabang.

Lo Fong pun berhasil menguasai Kerajaan Mempawah, Pontianak, dan Landak. Ketiga daerah ini disatukan menjadi Republik Lan Fong pada tahun 1777.

Pada tahun 1795, Lo Fong meninggal dan dimakamkan di Sak Dja Mandor. Republik ini pun bubar.

Baca Juga:5 Keunikan Rumah Betang Suku Dayak, Salah Satunya Menghadap Matahari Terbit

Pada tahun itu juga terjadi pertempuran antara kongs Tai Kong dan Sam Tiu Kiu. Hal ini disebabkan Sam Tiu Kiu melakukan penggalian emas di Sungai Raya Singkawang, daerah kekuasaan Tai Kong. Monterado pun akhirnya dikuasai oleh Sam Tiu Kiu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini