Meninggal Tadi Pagi, Sosok Ki Manteb Soedharsono, Si Dalang Setan "Pancen Oye"

Maestro wayang dengan julukan Dalang Setan. Popuritasnya makin melonjak setelah populerkan kata pancen oye yang berarti benar-benar bagus.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 02 Juli 2021 | 11:31 WIB
Meninggal Tadi Pagi, Sosok Ki Manteb Soedharsono, Si Dalang Setan "Pancen Oye"
Dalang kondang dengan sebutan Dalang Setan Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia. (Solopos.com)

SuaraKalbar.id - Ki Manteb Soedharsono adalah maestro wayang dengan julukan Dalang Setan. Popuritasnya makin melonjak setelah populerkan kata pancen oye yang berarti benar-benar bagus. Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia, Jumat (2/7/2021) hari ini.

Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pukul 10.15 WIB di kediamannya di Karangpandan, Karanganyar.

Ki Mantep adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan.

Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.

Baca Juga:Positif Covid-19, Ki Manteb Soedarsono Meninggal Saat Mau Dibawa ke Rumah Sakit

Saat ini Ki Manteb berdomisili di Dusun Sekiteran, Kelurahan Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang pula, bernama Ki Hardjo Brahim. Ia dilahirkan di Dusun Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Agustus 1948.

Ki Hardjo Brahim adalah seniman tulen yang tidak memiliki pekerjaan lain kecuali mendalang. Manteb sebagai putra pertama dididik dengan keras agar bisa menjadi dalang tulen seperti dirinya. Ki Hardjo sering mengajak Manteb ikut mendalang ketika ia mengadakan pertunjukan.

Dalang kondang dengan sebutan Dalang Setan Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia. (Solopos.com)
Dalang kondang dengan sebutan Dalang Setan Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia. (Solopos.com)

Sementara itu, ibu Manteb yang juga seorang seniman, penabuh gamelan, lebih suka jika putranya itu memiliki pekerjaan sampingan. Itulah sebabnya, Manteb pun disekolahkan di STM Manahan, Solo. Namun sejak kecil Manteb sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya pun terbengkalai. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang.

Untuk meningkatkan keahliannya, Manteb banyak belajar kepada para dalang senior, misalnya kepada dalang legendaris Ki Narto Sabdo pada tahun 1972, dan kepada Ki Sudarman Gondodarsono yang ahli sabet, pada tahun 1974.

Baca Juga:Kabar Duka, Ki Manteb Dalang Setengah Dewa Meninggal Dunia

Pada tahun '70 dan '80-an, dunia pedalangan wayang kulit dikuasai oleh Ki Narto Sabdo dan Ki Anom Suroto. Ki Manteb berusaha keras menemukan jati diri untuk bisa tetap eksis dalam kariernya. Jika Ki Narto mahir dalam seni dramatisasi, sedangkan Ki Anom mahir dalam olah suara, maka Ki Manteb memilih untuk mendalami seni menggerakkan wayang, atau yang disebut dengan istilah sabet.

REKOMENDASI

News

Terkini