SuaraKalbar.id - Menteri Sosial Tri Rismaharani atau Mensos Risma dituding rendahkan rakyat Papua. Hal itu dikritik koalisi masyarakat PapuaItuKita bersama Mahasiswa Papua se-Indonesia Anti Rasisme.
Mereka mengutuk keras atas pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharani yang mengancam akan memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak becus kerja ke Papua. Ucapan tersebut dinilai rasis dan diskriminatif terhadap rakyat Papua.
Koordinator Anti Rasisme, Michael Himan mengatakan, ucapan Risma mengenai hal tersebut adalah pernyataan yang provokatif, rasis, hingga diskriminatif.
Dalam konteks ini, Papua bukanlah tempat pembuangan manusia dan hal itu sangatlah merendahkan martabat rakyat Papua.
Baca Juga:16 Tempat Usaha di Papua Terbakar, Pedagang Pinang Jadi Saksi
"Pernyataan tersebut terkesan merendahkan orang Papua dan meresahkan masyarakat Papua," ungkap pria yang akrab disapa Mike kepada Suara.com, Kamis (15/7/2021).
Atas hal itu, Mike meminta agar Risma meminta maaf dan memberi klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Jika pada akhirnya Risma tidak meminta maaf, maka Aliansi Anti Rasisme akan menempuh langkah sesuai konstitusi.
"Jika Mensos tidak mau meminta maaf dan melakukan klarifikasi secara langsung maka kami akan menempuh langkah-langkah sesuai konstitusi dan perundang-undangan, supaya ke depannya tidak terulang lagi," sambungnya.
Bagi Mike, siapa saja, baik itu pejabat maupun rakyat sipil, tidak boleh melakukan ujaran rasisme. Sebab, rakyat Papua khususnya, acapkali menjadi korban rasisme di Tanah Air.
"Rakyat papua selalu menjadi korban rasisme dan diskriminasi secara sistematis baik itu dilakukan oleh penyelenggara Negara maupun masyarakat indonesia bahkan beberapa media yang selalu merendahkan masyarakat papua," papar Mike.
Baca Juga:Retweet Kompilasi Video Risma Marah-marah, Fadli Zon Tulis Sindiran Menohok
Persoalan tersebut bermula saat sejumlah ASN Kemensos tidak ikut membantu memasak di dapur umum yang dibuat institusinya, saat berkunjung ke Balai Wyataguna Bandung pada Selasa (13/7/2021).
Bahkan, dia mendapati dapur umum yang didirikan Kemensos itu hanya dikerjakan petugas dari Tagana dan petugas lainnya.
Sementara dia menilai ASN lainnya di lingkungan Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantornya masing-masing.
"Jadi jangan pisah-pisahkan, kalau aku bikin (dapur umum) di sini berarti itu Kementerian Sosial, bukan Ditjen Rehabilitasi Sosial, sehingga tidak ada yang nongol, ini Kementerian Sosial, kok masih dikotak-kotakan kaya gitu," kata Mensos Risma di lokasi.
Saking kesalnya, Mantan Wali Kota Surabaya itu pun mengancam akan memutasikan para ASN di Wyataguna itu untuk bekerja di daerah Papua karena tidak turut membantu pekerjaan di dapur umum tersebut.
"Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," kata dia.