Karena kebingungan, keduanya akhirnya memesan kembali Maxim dan pulang.
"Sampai di rumah kami masih bingung. Sekitar satu jam kemudian kami langsung ke klinik di samping Hotel Trinity. Mama saya hasil tesnya negatif," ucapnya.
Namun Hv sendiri saat itu tidak direkomendasikan antigen pasalnya, sehari sebelumnya ia baru saja menjalani suntik vaksin.
"Saya disarankan untuk tidak tes antigen dulu. Karena sehari sebelum ke pelabuhan saya baru suntik vaksin. Dokter di klinik sarankan tiga hari setelah suntik vaksin, takutnya imun saya turun kata mereka," terang Hv.
Baca Juga:3 Sebab Penanganan Wabah Tanjungpinang Dicap Gagal: Minim Tracing Hingga Antigen Berbayar
Ia pun merasa surat antigen di pelabuhan itu palsu. "Saya heran kenapa ada surat palsu seperti itu di pelabuhan. Antigen di pelabuhan memakai nama yang sama dengan klinik kami di luar," ucapnya.
Hal janggal lainnya yang ia rasakan waktu di pelabuhan yakni terkait waktu pengujian. "Biasanya tes antigen keluar hasil setelah 10 menit melakukan tes ,dan di sana hanya kurang lebih 2 menit surat antigen saya dan mama sudah keluar," terang Hv
"Kejanggalan lain yang kami dapat bahwa ,di pelabuhan saya lebih dulu yang dites, tapi kenapa di surat tersebut di nama mama saya (Gr) jam 10.04 dan saya (Hv) jam 10.09. Padahal jarak di antara kami sekitar kurang dari 1 menit dan itu saya duluan," bebernya.
Atas kasus dugaan rapid test antigen palsu ini, Batamnews.co.id tengah mengonfirmasi pihak terkait.
Baca Juga:Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Ambruk, Kontraktor Lakukan Investigasi