"Karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi. Sudah memerasa saudara-saudara kita sampai harga Rp 80 juta," sambungnya.
Tak cukup sampai di situ, Jusuf Hamka juga akan mengupayakan kremasi jenazah Covid-19 gratis bagi keluarga tak mampu dengan syarat yang diajukan

Mengutip Suara.com, Jusuf Hamka merupakan pria keturunan Tionghoa yang lahir di Samarinda 63 tahun lalu. Ia dikenal sebagai sosok mualaf dan dermawan.
Baca Juga:4 Fakta Cyndyana Lorens Adik Kriss Hatta Jadi Mualaf, Pernah Terseret Skandal Pramugari
Ia menjadi mualaf setelah bertemu dengan Ulama Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal Buya Hamka tahun 1981.
Di bawah bimbingan Buya Hamka akhirnya ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Sejak saat itu namanya diganti menjadi Jusuf Hamka dan diangkat menjadi anak oleh Buya Hamka.
Sebelum menjadi orang tajir, Jusuf Hamka mengawali kariernya dengan bersusah payah. Semasa kecil, Jusuf menjadi pedagang asongan seperti es mambo, kacang, dan jajanan lainnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Kerja kerasnya dan kemurahan hati yang dimiliki, membuat Jusuf Hamka bergelimang harta. Kendati begitu, ia tak lupa akan sesama, bakkan sering membagikan makanan gratis kepada orang tak mampu.
UJusuh Hamka dikenal sebagai bos jalan tol pemilik ruas Depok-Antasari lewat bendera PT Citra Marga Nusaphala Persada. Ia juga merupakan pemilik toko modern bernama Podjok Halal yang mengusung bisnis ritel berkonsep produk halal.
Baca Juga:Adik Kriss Hatta Masuk Islam, Cyndyana: 2021 Jadi Tahun Dimana Aku Kembali Berkembang