Cara Cerdas Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an Agar Bisa Pensiun Dini

Gerakan FIRE (pensiun dini) makin populer. Atur keuangan sejak dini dengan pahami arus kas, tentukan tujuan, investasi, batasi konsumtif, cari tambahan penghasilan, dan bangun dana darurat.

Bella
Kamis, 29 Mei 2025 | 10:28 WIB
Cara Cerdas Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an Agar Bisa Pensiun Dini
Tips mengatur keuangan (ChateGPT)

SuaraKalbar.id - Banyak orang menganggap pensiun sebagai fase hidup yang baru bisa dinikmati di usia 55 ke atas. Namun, generasi muda masa kini mulai mengubah pola pikir tersebut.

Tren financial independence dan early retirement atau yang lebih dikenal dengan gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early) kian populer, terutama di kalangan usia 20-an.

Tapi bagaimana sebenarnya cara cerdas mengatur keuangan sejak dini agar bisa pensiun lebih awal?

Mengelola keuangan pribadi bukan hanya soal menabung, tetapi juga soal menyusun strategi keuangan jangka panjang, investasi, dan pengendalian gaya hidup.

Baca Juga:BPBD Kalbar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di 3 Kabupaten Rawan

Ilustrasi mengatur keuangan (pexels)
Ilustrasi mengatur keuangan (pexels)

Berikut beberapa langkah konkret yang bisa kamu lakukan di usia 20-an untuk mempersiapkan pensiun dini.

1. Pahami Arus Kas Pribadi

Langkah pertama yang paling penting adalah mengenali alur uang masuk dan keluar setiap bulan.

Catat semua pendapatan—baik dari gaji, bonus, atau penghasilan tambahan—dan bandingkan dengan pengeluaran rutin seperti makan, transportasi, sewa, cicilan, hingga biaya hiburan.

Gunakan aplikasi pengatur keuangan seperti Money Lover, Spendee, atau Excel sederhana untuk memantau pengeluaran harian.

Baca Juga:Gubernur Kalbar Terbitkan Pergub Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan

Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana saja uang pergi dan mulai menyesuaikan pos-pos yang bisa dikurangi.

2. Tentukan Tujuan Keuangan Jangka Panjang

Jika kamu ingin pensiun di usia 40 atau bahkan 35, tentukan terlebih dahulu:

Berapa penghasilan pasif yang dibutuhkan per bulan?

Berapa total aset/investasi yang harus dikumpulkan untuk mencapainya?

Misalnya, jika kamu ingin hidup nyaman dengan pengeluaran Rp10 juta per bulan setelah pensiun, maka kamu butuh dana pensiun yang menghasilkan return minimal Rp10 juta/bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak