Perawat Jadi Pejuang Kemerdekaan, Ali Anyang Usir Penjajah di Kalimantan Barat

Ali Anyang sukses membuat repot Belanda

Husna Rahmayunita
Selasa, 17 Agustus 2021 | 09:16 WIB
Perawat Jadi Pejuang Kemerdekaan, Ali Anyang Usir Penjajah di Kalimantan Barat
Ali Anyang, pejuang kemerdekaan dari Kalimantan Barat. (istimewa)

SuaraKalbar.id - Ali Anyang, pahlawan daerah dari Kalimantan Barat. Biografi Ali Anyang, sang pejuang kemerderkaan yang mengusir penjajah Belanda dari Pulau Borneo.

Saat masa penjajahan, Ali Anyang sukses membuat repot Belanda. Ali Anyang yang memiliki nama lengkap Mohammad Ali Anyang seorang perawat yang menjadi pejuang kemerdekaan RI.

Mungkin namanya masih terdengar asing, namun jasa pria keturunan Suku Dayak tersebut terhadap bangsa Indonesia merupakan hal yang tak pernah bisa dilupakan.

Beliau merupakan salah satu pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional asal Kalimantan Barat (Kalbar).

Baca Juga:J.C Oevaang Oeray, Pejuang Dayak dan Pahlawan Kemerdekaan dari Kalimantan Barat

Berikut biografi Ali Anyang

Ali Anyang lahir pada 20 Oktober 1920 dan wafat pada 7 April 1970. Ia salah satu sosok yang membuat Belanda gentar dan jengkel.

Tugu Ali Anyang di Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. (YouTube/Vania Aprilio Lumban Gaol)
Tugu Ali Anyang di Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. (YouTube/Vania Aprilio Lumban Gaol)

Dikutip dari bebergai sumber, tentara Belanda sering dibuat repot oleh perlawanannya. Pada Oktober 1946, Belanda membuat semacam sayembara. Bagi siapa pun yang dapat menangkan Ali Anyang dalam keadaan hidup atau mati, Belanda menyiapkan upeti sebesar 25.000 Gulden. 

Belanda memang dibuat kalang kabut. Mereka kecolongan oleh Laskar Republik pimpinan Ali Anyang yang menyerbu tangsi militer di Bengkayang pada 8 Oktober 1946.

Bengkayang pun berhasil direbut dan mereka mengibarkan bendera merah putih sembari mengumandangkan Indonesia raya di sana. Sayembara yang dibuat oleh Belanda pun tidak ada gunanya.

Baca Juga:Mengenang Mayor Madmuin Hasibuan, Pejuang Kemerdekaan dan Ketua DPRD Pertama Bekasi

Ali Anyang masih terus berkeliaran dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Pada 10 Januari 1949, tangsi militer di Sambas pun menjadi target penyerangan Ali Anyang dan teman-temannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini