Baju Adat Kalimantan Barat dan Fakta Uniknya

Ada beberapa pakaian adat Kalimantan Barat.

Husna Rahmayunita
Kamis, 19 Agustus 2021 | 11:06 WIB
Baju Adat Kalimantan Barat dan Fakta Uniknya
Ilustrasi pakaian adat Kalimantan Barat. Ribuan masyarakat adat Suku Dayak mengikuti Pekan Gawai Dayak ke-32 di kawasan rumah adat Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/5/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

SuaraKalbar.id - Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian khas atau baju adat sendiri sesuai dengan sukunya. Salah satunya baju adat Kalimantan Barat.

Baju adat yang dimiliki setiap suku merupakan sebuah identitas yang mencerminkan kekayaan budaya suku adat tersebut.  Ada beberapa pakaian adat Kalimantan Barat.

Umumnya, baju adat ini merukaan pakaian tradisional Suku Daya yang berada di Kalimantan Barat. Selengkapnya, berikut daftar baju adat Kalimantan Barat

  • King Tompang

King Tompang, pakaian tradisional Kalimantan Barat memiliki keunikan tersendiri. King Tompang adalah pakaian dari bahan kain berwarna polos yang mulai dikenal sejak ada interaksi dengan orang Melayu.

Baca Juga:Jamang Hideung Pakaian Adat Suku Baduy yang Dipakai Jokowi, Begini Kata Analis Budaya

Pakaian Adat Laki-laki

Puluhan mahasiswa asal Dayak Kalimantan menggelar aksi teatrikal dalam bentuk tarian suku Dayak di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (20/10).
Puluhan mahasiswa asal Dayak Kalimantan menggelar aksi teatrikal dalam bentuk tarian suku Dayak di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (20/10).

Adapun pakaian adat untuk laki-laki di Kalimantan Barat disebut dengan King Baba , dimana King berarti pakaian dan Baba yang artinya laki-laki.  King Baba terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo.

Untuk hiasan, biasanya laki-laki adat suku Dayak di Kalimantan Barat akan menyelipkan sehelai bulu burung enggang, senjata tradisional berupa mandau dan perisai, yang dulunya digunakan untuk berperang. Sehingga pakaian adat Kalimantan Barat juga dikenal dengan nama pakaian perang.

Pakaian Adat Perempuan

Sama halnya dengan pakaian adat lelaki Dayak, wanita Dayak mengenakan perlengkapan antara lain penutup dada, stagen, kain bawahan, dengan hiasan seperti kalung manik-manik, serta hiasan bulu burung Enggang di kepalanya.

Baca Juga:Kocak! Ikut Lomba Busana Daerah, Bocil Ngamuk Gegara Salah Gandeng Pasangan

Pekan Gawai Dayak ke-31 di Pontianak Kalbar Mei 2020. (Foto Antara Kalbar /Jessica Helena Wuysang)
Pekan Gawai Dayak ke-31 di Pontianak Kalbar Mei 2020. (Foto Antara Kalbar /Jessica Helena Wuysang)

Beberapa perhiasan lain yang dikenakan adalah seperti, gelang atau jerat tangan yang dibuat dari pintalan akar tanaman tunggang yang digunakan sebagai lambang penolak bala. Kemudian kalung dari bahan-bahan akar seperti akar kayu atau kulit (tulang). hewan sebagai penangkal gangguan dari roh-roh halus, terutama sering dikenakan pada bayi. 

Oleh masyarakat suku Dayak kedua jenis pakaian ini selalu dikenakan baik saat menjalani aktivitas harian seperti, bertani, berburu, atau saat melakukan upacara adat.

Selain kedua pakaian adat tersebut terdapat Bulang Buri, dan King Buri yang terbuat dari buri atau kulit kerang laut.

Pakaian Indulu Manik yaitu pakaian adat Kalimantan Barat dengan tempelan manik-manik, dan yang terakhir adalah Buang Kuureng merupakan baju kurung dengan lengan panjang berbahan kain beludru.

Itulah baju adat Kalimantan Barat.

Kontributor : Kiki Oktaliani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini