SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkap analisanya terkait virus corona varian delta yang menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Kalbar.
Sutarmidji menduga, ada dua penyebab utama varian delta masuk Kalbar dan menginfeksi masyarakat.
Penyebab pertama yakni karena hasil tes PCR palsu yang dibawa pendatang. Sedangkan yang kedua, pengawasan di jalur perbatasan yang longgar.
"Ini terjadi karena masuk dari Bandara sudah PCR. Tapi tak menutup kemungkinan adanya surat keterangan palsu," ujarnya seperti dikutip dari insidepontianak.com (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Gubernur Kalbar Sutarmidji Sebut Pegawai Perbankan Rentan Tertular Covid-19
Menurutnya masuknya penumpang dari luar Kalbar dengan kapal cenderung tanpa pengawasan ketat. Sebab, sebelumnya syarat masuk Kalbar hanya menggunakan antigen.
Sementara, kata dia, potensi penularan virus di kapal sangat tinggi karena penumpang harus tinggal beberapa hari di sana sebelum sampai tujuan.
Oleh karenanya, sekira setengah bulan lalu, ia menutup pelabuhan guna mencegah hal-hal tak diinginkan. Kebijakan itu, diklaim dapat menurunkan kasus positif.
Ia pun meminta Kepala Daerah untuk memperketat wilayah perbatasan agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Pintu masuk harus diperketat," sambungnya.
Baca Juga:Dipercaya Manjur Lawan Varian Delta, India Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 DNA!
Sebelumnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, menempatkan Kalimantan Barat menjadi salah satu dari 10 Provinsi di Indonesia yang paling banyak terdeteksi varian Delta.