SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelontorkan dana Rp 25,2 miliar untuk persiapan hingga keberangkatan kontingen atlet Kalsel ke PON Papua.
Rinciannya yakni anggaran sebesar Rp 8 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel. Lalu sebesar Rp 7,2 miliar untuk hibah pertama, dan Rp 10 miliar sebagai tambahan untuk keberangkatan.
"Jadi nanti totalnya di KONI itu Rp 17,2 miliar, di Dispora Rp 8 miliar," terang Dispora Kalsel, melalui Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Provinsi Kalsel M Fitri Hernadi, Jumat (3/9/2021).
Fitri mengungkapkan, pihaknya menyiapkan perlengkapan para atlet untuk berlaga di PON ke-20 di Papua pada 2-15 Oktober 2021.
Baca Juga:DPRD Sumbar Ingatkan Faktor Keamanan dan Anggaran Ikut PON Papua
Selain perlengkapan pertandingan yang sudah disiapkan, pakaian kontingen atlet pun sudah didistribusikan.
"Jadi, perlengkapan kontingen untuk keberangkatan ke PON Papua ini ada yang disiapkan Dispora Kalsel, ada yang disiapkan KONI Kalsel," tutur Fitri.
Untuk Dispora, menurut Fitri, perlengkapan kontingen, seperti topi, jaket, baju hingga sepatu sudah didistribusikan, termasuk peralatan pertandingan yang harus dimiliki para atlet.
"Sudah hampir semua dipenuhi, karena sekitar satu bulan lagi dilaksanakan PON," papar Fitri.
Sementara untuk keberangkatan kontingen Kalsel ke Papua, dia mengatakan belum mengetahui perihal tersebut karena pengelolaannya diserahkan kepada KONI Kalsel.
Baca Juga:DIY Targetkan 11 Medali Emas di PON Papua
"Karena ada tambahan dana hibah untuk KONI sebesar Rp10 miliar, mereka mengelola untuk keberangkatan para atlet tersebut," ujar Fitri.
Ia mengatakan pihak Pemprov Kalsel meminta agar anggaran tambahan untuk KONI tersebut digunakan secara efektif dan efesien, sesuai dengan amanah pimpinan tertinggi.
"Memang terbatas anggarannya, jadi apakah hanya memberangkatkan cabang olahraga unggul, atau yang potensial menerima medali, atau kalau memungkinkan diberangkatkan semuanya," papar kata Fitri.
Menurut dia, keberangkatan atlet ke Papua memang harus dilakukan semaksimal mungkin, namun tetap melihat peluang prestasinya, sehingga tidak terkesan hanya ramai-ramai saja ke sana dengan mengesampingkan prestasi.
Dia pun meminta agar seluruh pihak memahami betul bahwa anggaran pemerintah daerah pada masa pandemi COVID-19 menurun drastis karena pendapatan yang juga sangat menurun, sehingga tidak memungkinkan untuk membiayai PON secara berlebihan.
"Kalau tidak ada pandemi COVID-19 ini kan tentunya anggaran untuk ke PON ini lebih maksimal lagi," ungkap Fitri. [Antara]