SuaraKalbar.id - Aksi perusakan tempat ibadah jemaah Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat mendapat reaksi keras dari putri Gus Dur, Alissa Wahid.
Diketahui Masjid Ahmadiyah di Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) dirusak oleh ratusan orang setelah salat Jumat.
Massa yang datang dan menghancurkan masjid, menggunakan berbagai alat mulai dari kayu, bambu, hingga batu.
Masjid itu merupakan tempat ibadah milik Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI). Bangunan masjid terletak di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Sintang, Kalimantan Barat.
Baca Juga:Pemerintah Hentikan Aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Kalimantan Barat
Menanggapi hal tersebut, putri sulung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid mengaku geram dengan tindakan semena-mena segerombolan orang tersebut.
Dia menila, apapun alasannya, perusakan terhadap bangunan milik orang lain adalah tindakan melanggar hukum, teror, dan merusak hak konstitusional rakyat.
“Sekelompok orang mengatasnamakan umat Islam merusak bangunan masjid Ahmadiyah di Sintang. Apapun alasannya, ini tindakan melanggar hukum : perusakan bangunan milik orang, pelanggaran hak konstitusional warga, tindakan teror,” kata Alissa Wahid dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Hops.id, Jumat (3/9/2021).
Kemudian salah satu tokoh GUSDUR-ian ini mempertanyakan mengapa tindakan brutal semacam ini dibiarkan di negara yang berasaskan kemajemukan.
“Masa praktik seperti ini dibiarkan, pak Jokowi?,” ungkapnya.
Baca Juga:Kejati Kalimantan Barat Cari Tersangka Lain Kasus Dugaan Korupsi Bank Daerah
Lebih lanjut dia menyayangkan sejumlah aparat yang bertugas, khususnya kepolisian yang seakan membiarkan perusakan rumah ibadah itu terjadi.
Padahal, kata Alissa Wahid, sejumlah aparat kepolisian tampak berada di sekitar lokasi saat perusakan terjadi.
“Ada barisan polisi di sana pada saat perusakan ini terjadi. Saya tidak tahu mengapa perusakannya bisa dibiarkan,” imbuhnya.