Asal Usul Palu Arit Jadi Lambang PKI Partai Komunis Indonesia

Perlu kamu ketahui, bahwa palu dan arit sesungguhnya bukanlah lambang milik PKI saja. Hal itu lantaran palu dan arit merupakan lambang atau simbolisme dari komunis.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 30 September 2021 | 09:30 WIB
Asal Usul Palu Arit Jadi Lambang PKI Partai Komunis Indonesia
Cuplikasn Film Pengkhianatan G30S PKI

Kemudian sekitar tahun 1922, tentara Rusia yang biasa dikenal tentara merah meresmikan simbol palu dan arit yang menyilang sebagai lambang partai politik. Nah simbol inilah yang kemudian juga diadopsi ke dalam bendera negara Uni Soviet.

Meski awal mulanya berkembang di Rusia, paham komunisme akhirnya masuk ke tanah air dan mulai berkembang pada awal abad ke-20. Paham kiri itu pertama kali dikenalkan ole Henk Sneevlit. Mulanya, ia mendirikan Indische Sociaal-Democratsche Vereninging (ISDV).

Barulah di tahun 1920 ISDV yang sebelumnya berbahasa Belanda mengganti namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam sejarah perjalanan di Indonesia PKI dua kali melakukan pemberontakan yang semuanya berujung pada kegagalan. Pemberontakan pertama terjadi pada tahun 1926 di Jawa Tengah dan Sumatera Barat. Namun, pemberontakan yang bertujuan menumbangkan kekuasaan kolonial gagal. Akhirnya pemerintah kolonial Hindia Belanda secara resmi melarang keberadaan PKI.

Baca Juga:8 Aktor Terlibat Film G30S PKI: Umar Kayam hingga Wawan Wanisar

Kemudian pemberontakan kedua terjadi pada tahun 1948 dan juga mengalami kegagalan. Saat itu, dedengkot PKI Muso baru kembali dari Moskwa (Uni Soviet). Begitu tiba di tanah air, ia segera menjalin koalisi dengan Amir Sjarifuddin yang juga mantan Menteri Pertahanan (Menhan).

Madiun, Jawa Timur dipilih sebagai pusat komando komunis di Indonesia. Namun, lagi-lagi pemberontakan tersebut behasil di padamkan pemerintahan Indonesia.

Walhasil dalam pemberontakan tersebut, pentolan PKI kala itu, Muso tewas dalam baku tembak dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedangkan sebelas pimpinan PKI termasuk Amir Sjarifuddin tewas dieksekusi.

Uniknya dalam pemilu tahun 1955 PKI berhasil mendulang suara cukup tinggi. Kala itu partai berlogo palu dan arit ini berada di posisi keempat setelah Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam waktu singkat PKI berkembang dengan pesat di Indonesia. Indonesia menjadi negara komunis terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan China.

Baca Juga:Tudingan Gatot TNI Disusupi PKI, Perdebatan Usang yang Harus Ditertibkan

Kebesaran PKI hanya berlangsung selama 10 tahun saja. Pada tanggal 30 September 1965 tujuh jenderal TNI AD dan beberapa perwira TNI lainnya ditemukan tewas diberondong peluru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini