Muhammad Hatta Lukman, Triumvirat PKI yang Terlupakan di Antara DN Aidit dan Nyoto

Muhammad Hatta Lukman anak Kiai yang ikut memperjuangkan Indonesia merdeka.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 30 September 2021 | 20:00 WIB
Muhammad Hatta Lukman, Triumvirat PKI yang Terlupakan di Antara DN Aidit dan Nyoto
Njoto (kanan berkacamata) dan Ketua CC PKI DN Aidit. [Dok. majalah Life]

‎"Saat keluarga Lukman tanya ke salah satu pos militer, mereka hanya diberi jawaban ini sepatunya (Lukman) dan diminta tak bertanya lagi tentang dia," ungkap Wijanarto mengutip cerita dari anggota keluarga Lukman.

M Natsir (kiri) dan DN Aidit (kanan).
M Natsir (kiri) dan DN Aidit (kanan).

Tak hanya membuat Lukman dieksekusi mati, tuduhan PKI sebagai dalang G30SPKI turut berimbas pada keluarganya.

Mereka mendapat teror, cibiran, dan hinaan dari masyarakat sejak 1966 hingga tumbangnya Orde Baru.

Bahkan ‎beberapa keluarga Lukman ada yang dipenjara, hartanya dirampas dan rumahnya dibakar.

Baca Juga:Peristiwa 1965: Warga Pekanbaru Turun ke Jalan, Ketua PKI Riau Dihukum Mati

"Setelah Lukman dieksekusi, keluarganya ikut terkena imbas dicap komunis, padahal mereka keluarga muslim fanatik. Ada yang dilindungi dan disembunyikan gereja, ada yang ke luar negeri," ‎ujar Wijanarto.

Kendati tak banyak tercatat dalam buku-buku sejarah, kiprah Muhammad Hatta Lukman dalam pergerakan sudah ada sejak masa penjajahan Jepang.
Bersama DN Aidit, dia ikut mendirikan gerakan antifasis Jepang yang diberi nama Gerakan Indonesia Merdeka (Gerindom). Namun tidak ada catatan bagaimana Lukman pertama kali bertemu DN Aidit.

‎"Sejak tahun 1945, Lukman sudah aktif terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, dia juga ikut dalam pergerakan pemuda Jakarta dan peristiwa Rengasdengklok," ujarnya.

‎Wijanarto menengarai keaktifan Muhammad Hatta Lukman dalam pergerakan dan perjuangan kemerdekaan menurun dari ayahnya, KH Muklas. Selain seorang tokoh agama, KH Muklas merupakan tokoh pergerakan pada 1926 di Tegal.

"Ayahnya itu kiai, guru ngaji dan aktivitas pergerakan kiri. Dia itu bisa dibilang Haji Misbach-nya Tegal," ujarnya.

Baca Juga:Warga Banyuwangi Lapor Polisi Gegara Dituduh PKI

KH Muklas adalah pimpinan Sarekat Rakjat di Jatinegara, Kabupaten Tegal. Dia menggerakkan protes dan perlawanan terhadap kenaikan pajak pasar yang dibebankan pemerintah kolonial Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini