SuaraKalbar.id - Sebuah video seorang dokter National Health Service (NHS) mengungkapkan posisi seks paling berbahaya yang bisa mengakibatkan penis patah. Video tersebut lantas viral di TikTok.
Dokter Karan Rangarjania, dalam video tersebut, menyebut bahwa posisi cowgirl terbalik adalah posisi seks yang paling berisiko. Menurutnya, posisi seks ini adalah penyebab dari 50 persen cedera yang cukup horor.
Dilansir The Sun, saat melakukan posisi tersebut, dorongan dari wanita yang berada di atas bisa saja tidak terkendali dan menyebabkan penis cedera. Terlebih, jika gerakan kedua pihak tidak sinkron, risiko cedera bisa semakin besar.
Dokter menjelaskan bahwa penis bisa saja terlepas dan terjepit oleh tulang kemaluan pasangannya sehingga menyebabkannya patah tulang.
Baca Juga:Bagikan Momen Pulang Kampung, Gadis Cantik ini Malah Bikin Warga Minder
Dia juga memperingatkan seks yang terlalu antusias dapat menyebabkan penis mengalami cedera.
Meskipun penis tidak bertulang, kata "fraktur" digunakan untuk menggambarkan robekan pada tunika albuginea - jaringan fibrosa yang menghubungkan kerangka testis dan memungkinkan penis membesar saat ereksi.
Pasien yang mengalami "fraktur penis" dan tidak mendapatkan pengobatan biasanya akan mengalami disfungsi ereksi, jaringan parut, dan lekukan permanen selama sisa hidup mereka.
Sampai saat ini, video viral tersebut telah dilihat lebih dari 2,1 juta kali, mengumpulkan 189 ribu tanda suka.
Banyak pengikut Dr Karan terkejut karena diberitahu bahwa posisi favorit mereka dapat menyebabkan cedera serius.
Baca Juga:Aksi Teman Numpang ke Kos Cuma Mau Ngedot, Warganet: Semoga Nggak FYP Sampai Keluarganya
Salah satunya mengatakan, "Ini adalah posisi favorit saya", diikuti oleh emoji wajah sedih.
Warganet lain berkomentar, "Suami saya sekarang takut mendekati saya karena itu."
Dokter Karan membalas orang-orang yang menginginkan bukti untuk klaim ini, dengan mengatakan dia tahu itu benar berkat seorang lelaki yang datang ke ruang gawat darurat dengan masalah ini.
Dokter membagikan detail mengerikan dari kasus di mana si lelaki mengalami fraktur penis dalam sesi seksnya.
(Dinda Rachmawati)