"Kalau melihat tayangan tersebut malah menunjukan lagi-lagi “humanis” itu masih jargon semata. Model anggota polisi artis melotot pada anggota masyarakat itu tidak layak ditayangkan di TV," kata Bambang kepada Suara.com, Senin (18/10/2021).
Di sisi lain, Bambang menilai peristiwa ini menunjukkan masih minimnya pemahaman hukum yang dimiliki oleh oknum anggota tersebut. Bahayanya, kata dia, oknum tersebut justru merasa seakan merasa paling benar.
"Kewenangan yang sangat besar tanpa sistem kontrol yang ketat, tanpa diiringi pemahaman hukum yang benar alih-alih melahirkan sikap mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat malah memunculkan arogansi. Seolah mereka adalah malaikat yang selalu benar terkait dengan hukum," katanya.
Untuk diketahui, Aiptu Jakaria atau dikenal Jacklyn Choppers dan Aipda Ambarita dikenal sebagai 'polisi artis'. Lantaran kerap mengisi konten media sosial. Jacklyn, misalnya, memiliki YouTube pribadi 'Jacklyn Choppers' yang jumlah subscribernya 544 ribu.
Baca Juga:Senasib Seperti Ambarita, Polisi Artis Jacklyn Chopper juga Dimutasi ke Humas Polda Metro
Konten di Youtube tersebut sebagian besar memuat tayangan aktivitas kepolisian, seperti melakukan penangkapan pelaku kejahatan. Terkadang, Jack juga mengisi konten kuliner di akun YouTube-nya itu.
Sedangkan, Aipda Ambarita juga terkenal karena sering tampil dalam program khusus televisi swasta.