Ratusan Hektare Lahan Lumbung Padi di Kayong Utara Jadi Lumbung Air, Petani Merugi

Ratusan hektare lahan sawah milik Warga Dusun Sidorejo Desa Sedahan Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara terrendam banjir.

Chandra Iswinarno
Rabu, 27 Oktober 2021 | 15:43 WIB
Ratusan Hektare Lahan Lumbung Padi di Kayong Utara Jadi Lumbung Air, Petani Merugi
Lumbung padi di Kayong Utara yang terletak di Dusun Sidorejo Desa Sedahan Jaya banjir. [ANTARA/Ho]

SuaraKalbar.id - Ratusan hektare lahan sawah milik Warga Dusun Sidorejo Desa Sedahan Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara terrendam banjir. Akibatnya petani menderita kerugian akibat gagal tanam.

Dari informasi yang dihimpun Antara, lahan sawah yang terrendam banjir sejak beberapa minggu terakhir tercatat seluas 510 hektare.

"Kerugian material sudah pasti, apalagi masyarakat di sini mayoritas petani, dan sudah beberapa kali petani menanam padi yang busuk akibat terendam air banjir," kata salah seorang tokoh masyarakat Desa Sedahan, Kirno saat dihubungi Antara di Sukadana, Rabu (27/10/2021).

Dikemukakannya, banjir yang merendam lahan persawahan tersebut sudah terjadi sejak sepekan akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi. Lantaran itu, air di aliran sungai yang mengalami pendangkalan meluber ke sawah sehingga padi membusuk karena terrendam.

Baca Juga:Viral! Acara Pesta Pernikahan Diterjang Banjir, Warganet: Doa Mantan Terkabulkan

"Ditambah Sungai Benawai di sini yang dangkal sehingga ketika banjir, maka air menjadi lambat turun, sehingga kalau terjadi banjir, membutuhkan waktu yang lama untuk surut," ujarnya.

Kirno juga mengungkapkan, ada 136 keluarga yang bermukim di Desa Sedahan tersebut ikut terdampak banjir karena luapan air Sungai Benawai.

"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kayong Utara segera melakukan langkah pencegahan dalam menanggulangi bencana banjir yang rutin terjadi di musim penghujan, seperti melakukan normalisasi terhadap Sungai Benawai atau lainnya," katanya.

Untuk diketahui, Dusun Sidorejo berada di kaki gunung Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa). Kawasan tersebut, selama ini dikenal sebagai lumbung padi yang bisa menghasilkan beras sekitar 2.000 ton tiap tahunnya.

Namun sejak terjadi pendangkalan Sungai Benawai, lahan persawahan menjadi terdampak karena membuat produktivitas lahan pertanian turun drastis sampai saat ini.

Baca Juga:Kali Sindang Barang Meluap, dua RW di Ciomas Terendam Banjir

"Kalau dulu di sini terkenal jadi lumbung padi, tetapi sejak beberapa tahun ini sudah berubah jadi lumbung air karena sawahnya sering terendam air banjir," ungkapnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Kayong Utara, Hery Safuan mengatakan rencananya Pemda Kayong Utara akan mendapatkan bantuan alat dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk melakukan normalisasi Sungai Benawai.

"Diharapkan bisa direalisasikan tahun ini dan kami terus melakukan koordinasi kepada pihak terkait agar bisa terlaksana secepat mungkin," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini