SuaraKalbar.id - Tongkang tak bertuan yang hanyut di Perairan Karimata beberapa waktu yang lalu, sempat membuat heboh masyarakat di Kabupaten Kayong Utara (KKU) Kalimantan Barat (Kalbar)
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (LH) KKU, Tommy Djunaidi menjelaskan, tongkang itu membawa kernel sawit dari Kalbar ke Jambi, melalui muara Kubu yang berangkat pada tanggal 16 Januari 2022. Namun, pada pukul 02.00 WIB dini hari diterjang cuaca buruk dan gelombang tinggi hingga hanyut di perairan Karimata.
“Tapi perusahaan bertanggungjawab atas dampak dari sebaran cairan yang diduga minyak tersebut,” katanya, melansir insidepontianak.com, jaringan suara.com, Jumat (11/2/2022)
Menurut Tommy, pemilik tongkang juga akan berupaya mencegah pencemaran semakin meluas.
Baca Juga:Banjir di Sanggau, Air Merendam Sejumlah Jalan di Wilayah Kecamatan Bonti
“Mereka akan bergerak ke pulau penebang Kamis ini untuk melakukan upaya awal pencegahan pencemaran dan melihat kondisi lapangan,” tuturnya.
Tommy mengaku, saat ini pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi tongkang, dan mengambil sampel cairan yang keluar dari tongkang tersebut. Namun dirinya belum dapat memastikan jenis cairan tersebut, karena masih menunggu hasil Lab yang di kirim ke Pontianak beberapa waktu lalu.
“Sampel air laut untuk selanjutnya akan dibawa ke pengujian laboratorium di Pontianak untuk parameter kualitas air laut mengacu pada Baku Mutu Air Laut berdasarkan regulasi yang berlaku, yaitu PP No 22 Tahun 2021,” paparnya