Dirinya dan stakeholder lainnya akan melakukan razia terhadap gudang-gudang yang memiliki kewenangan sebagai distributor,
"Nah sampai hari ini belum kita temukan, kita akan terus melakukan apabila terjadi penimbunan berdasarkan instruksi Gubernur, ini harus ditindak setegas tegasnya karena tidak layak," terangnya.
Pihaknya akan turun bersama dengan stakeholder lainnya untuk terus melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap ke stabilitasan harga dan ketersedian pangan.
Sementara itu, salah satu distributor minyak goreng Andreas Eko, mengatakan jika kelangkaan minyak goreng ini disebabkan oleh penyuplaian yang terbatas dari pabrik, maka dari itu distributor dibatasi untuk stok-stok minyak goreng tersebut.
"Dalam 3 minggu terakhir kita hanya mendapatkan 2 mobil tangki yang setara dengan 15 ton lebih, biasanya kita bisa sampai 1 hari kita bisa 15 ton juga, tapi dalam 3 minggu ini kita hanya masih dapat 15 ton lebih, 3 minggu dibanding 1 hari makanya barang nya kurang," paparnya.
Eko mengatakan jika saat ini hanya PT Wilmar yang mensuplay minyak goreng untuk dirinya, dan hal tersebut juga disebabkan oleh keterbatasan minyak goreng.
"Pabrik ada 1 di sini yakni wilmar, untuk suplay sekarang hanya disuplay oleh wilmar, dan jika minyak goreng di kalbar tidak cukup mungkin suplay pabrikan masih kurang," jelasnya.
Kontributor : Rabiansyah
Baca Juga:Soal Syarat Beli Minyak Goreng di Ritel Modern, Aprindo: Kita Tindak, Siapa Dia?