Luhut Kirim Tim Khusus ke Arab Saudi, Tagih Komitmen Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman Soal Investasi di IKN

Luhut mengaku mendapatkan komitmen dari Pangeran Mohammed bin Salman untuk ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara, dalam kunjungannya ke Riyadh, awal Maret lalu.

Bella
Kamis, 17 Maret 2022 | 17:27 WIB
Luhut Kirim Tim Khusus ke Arab Saudi, Tagih Komitmen Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman Soal Investasi di IKN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. [Istimewa]

SuaraKalbar.id - Untuk menindaklanjuti penjajakan investasi di proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara yang sempat dibicarakan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman beberapa waktu yang lalu, kini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengirim tim ke Arab Saudi.

Tim yang dikirim Luhut akan memetakan peta peluang kerja sama investasi Arab Saudi dan Indonesia di IKN, termasuk terkait nilai investasinya. Iapun berharap, ada kemajuan pembicaraan mengenai komitmen investasi sebelum bulan suci Ramadhan.

"Bicara terus ini, intensif sekali. Crown prince-nya (Putera Mahkota) juga sangat progresif. Dia sampai text (kirim pesan ke) saya, WA saya sampai mana progresnya itu," kata Luhut ditemui seusai peluncuran Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, mengutip Antara, Kamis (17/3/2022).

Sebelumnya, Luhut mengaku mendapatkan komitmen dari Pangeran Mohammed bin Salman untuk ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara, dalam kunjungannya ke Riyadh, awal Maret lalu.

Baca Juga:Warga Minta Pemkot Bekasi Tak Pugar Sumur Binong yang Air dan Tanahnya Dikirim ke IKN Nusantara

Dalam kesempatan itu, Luhut menjelaskan perihal mundurnya Softbank dari proyek IKN. Luhut menyebut Vision Fund milik Softbank kolaps, padahal dananya berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Oleh karena itu Kata Luhut, kini Indonesia berharap aliran modal dari UEA dan Arab Saudi bisa masuk ke Indonesia tanpa melalui Softbank.

dia juga menyebut, Pemerintah Indonesia sendiri, sudah mendapatkan komitmen sebesar 20 miliar dolar AS dari UEA melalui Indonesia Investment Authority (INA).

"Jadi Softbank bikin Vision Fund, 100 miliar dolar AS. Seharusnya kan itu masuk dari Abu Dhabi dan Arab Saudi. Karena dia punya masalah, Vision Fund-nya kolaps, nggak jadi, nggak masuk kita. Sekarang kita harapkan Vision Fund dari Abu Dhabi dan Saudi itu bisa masuk, nggak usah lewat Softbank lagi," tutupnya. ANTARA

Baca Juga:Kabupaten Penajam Paser Utara Lakukan Pemekaran Wilayah Setelah Ada IKN Nusantara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini