Lomba Sumpit Warnai Gawai Dayak Kalbar XXXVI, Danianus: Semoga Semakin Dikenal Masyarakat Luar Kalbar

"Sumpit ini sebagai warisan dari Nenek Moyang kami yang dulunya digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai alat untuk berburu mencari hewan-hewan sebagai bahan konsumsi,"

Bella
Senin, 23 Mei 2022 | 11:30 WIB
Lomba Sumpit Warnai Gawai Dayak Kalbar XXXVI, Danianus: Semoga Semakin Dikenal Masyarakat Luar Kalbar
Lomba menyumpit Gawai Dayak Kalbar. Antara/Septian

SuaraKalbar.id - Lomba Sumpit mewarnai Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalbar XXXVI yang diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah di Rumah Radakng, Pontianak.

"Sumpit ini sebagai warisan dari Nenek Moyang kami yang dulunya digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai alat untuk berburu mencari hewan-hewan sebagai bahan konsumsi," ungkap Wakil Ketua PGD Kalbar XXXVI, Ellysius Aidy di Pontianak, Sabtu.

Aidy menerangkan, Pekan Gawai Dayak kali ini menghadirkan lomba menyumpit agar sumpit bisa diminati lebih banyak kaum muda pada zaman sekarang.

Selain itu, lomba menyumpit juga diharapkan dapat mengembangkan olahraga ini agar lebih dikenal oleh masyarakat dari luar daerah.

Baca Juga:Pre Summit Y20 di Balikpapan, Ada 4 Isu Penting yang Dibahas, Apa Saja?

Menurut Aidy, saat ini sumpit sudah masuk ke dalam kegiatan nasional, yaitu melalui olahraga masyarakat Indonesia, yang termasuk ke dalam olahraga rekreasi dan sudah diperlombakan oleh pemerintah yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata.

"Sampai saat ini kami masih mengupayakan agar sumpit ini bisa menjadi salah satu warisan tak benda, saat ini kami masih melakukan studi bandingnya," katanya.

Sementara itu, Koordinator Perlombaan Sumpit, Danianus Petrus mengatakan lomba sumpit pada PGD Kalbar tahun ini disambut baik dengan antusiasme peserta dari berbagai daerah.

"Mungkin karena sudah dua tahun tidak menyelenggarakan turnamen jadi pada tahun ini peserta lomba lebih antusias dari tahun sebelum-sebelumnya. Jumlahnya total pesertanya ada sebanyak 71 peserta terdiri dari 48 peserta putra dan 23 putri," kata dia.

Dirinya menerangkan, yang menjadi kriteria penilaian permainan sumpit ini adalah tembak tepat pada target sasaran tembak dengan rentang nilai terendah 10 poin hingga yang tertinggi 100 poin.

Baca Juga:Profil Andrew Kalaweit, Lelaki yang Mendapat Julukan Tarzan Kalimantan Tengah

Menurut Danianus permainan sumpit ini sebagai suatu yang mencerminkan jati diri masyarakat untuk menenangkan pikiran dan mengendalikan emosi.

"Kami berharap permainan ini dapat lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat luar daerah Kalbar dan lebih banyak peminatnya," ungkapnya. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini