Dengan demikian, Hasto menegaskan bahwa pendidikan mengenai kesehatan reproduksi harus ditingkatkan kepada masyarakat dengan lebih terbuka karena pengetahuan itu bukanlah pembelajaran tabu atau mengenai melakukan hubungan seks.
“Sangat penting untuk mencegah terjadinya pernikahan dini dan mencegah risiko lahirnya bayi stunting. Pendidikan kesehatan reproduksi ini adalah pembelajaran tentang seks. Bukan pembelajaran hubungan seks,” ungkap Hasto.