Dua Terdakwa Korupsi Pembangunan Jetty Rp13,3 Miliar di Aceh Mendapat Vonis Bebas dari Hakim

Kedua terdakwa yang mendapatkan vonis bebas dalam perkara tersebut yakni M Zuardi dan Taufik Hidayat.

Bella
Sabtu, 11 Juni 2022 | 22:15 WIB
Dua Terdakwa Korupsi Pembangunan Jetty Rp13,3 Miliar di Aceh Mendapat Vonis Bebas dari Hakim
Terdakwa Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) M Zuardi (kedua kiri) bersama Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan (PPTK) Taufik Hidayat (kiri) pada Dinas Pengairan Aceh mengikuti sidang dengan agenda pembacaan putusan majelis hakim di Pengadilan Tipikor Banda Aceh, Aceh, Jumat (710/6/2022) malam. Terdakwa Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) M Zuardi bersama Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan (PPTK) Taufik Hidayat pada Dinas Pengairan Aceh divonis bebas oleh majelis hakim karena tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus pembangunan proyek Jetty/dermaga dengan nilai kontrak proyek 13,3 miliar yang bersumber dari APBA tahun 2019, sementara rekanan terdakwa Direktur PT Bina Yusta Alzuhri, Yusri terbukti bersalah dan divonis satu tahun penjara. ANTARA/Ampelsa.

SuaraKalbar.id - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh memberikan vonis bebas kepada dua terdakwa pembangunan jetty Kuala Krueng Pudeng, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar dengan nilai Rp13,3 miliar.

Vonis tersebut dibacakan majelis hakim diketuai Deni Syahputra pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh, di Banda Aceh, Sabtu.

Kedua terdakwa yang mendapatkan vonis bebas dalam perkara tersebut yakni M Zuardi dan Taufik Hidayat.

Terdakwa M Zuardi hadir ke persidangan didampingi penasihat hukumnya Mirdas Ismail. Sedangkan terdakwa Taufik Hidayat didampingi penasihat hukumnya Junaidi dan Zulfan.

Baca Juga:Gugatan Perlawanan Terkait Pengangkatan Mayjen Untung, Koalisi: Hakim Harus Berani Demi Kepastian Hukum

Persidangan itu juga dihadiri jaksa penuntut umum (JPU) Dikha Savana dari Kejaksaan Negeri Aceh Besar.

Pada persidangan sebelumnya, JPU menuntut kedua terdakwa masing-masing dengan hukuman tujuh tahun enam bulan penjara serta denda Rp300 juta subsider enam bulan penjara.

JPU mengatakan kerugian negara dalam perkara tersebut mencapai Rp2,3 miliar. Kedua terdakwa bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Terdakwa M Zuardi selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pembangunan jetty Kuala Krueng Pudeng pada Dinas Pengairan Provinsi Aceh tahun anggaran 2019. Sedangkan terdakwa Taufik Hidayat merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek tersebut

Dalam putusannya, majelis hakim menilai kedua terdakwa tidak terbukti bersalah seperti yang didakwakan jaksa penuntut umum dengan menyetujui pembayaran pekerjaan sebesar Rp13,3 miliar, uang yang dibayarkan tersebut tidak sesuai dengan volume pekerjaan.

Baca Juga:5 Fakta Korupsi Gerobak UMKM Periode 2018 dan 2019 yang Baru Terungkap

Akan tetapi, menurut hakim, tidak ada bukti dan keterangan saksi di persidangan yang manyatakan keduanya bersalah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini