Mengenal Hypnobirthing, Metode Mengelola Stres saat Kehamilan

Ada banyak metode kehamilan hingga melahirkan yang telah ditetapkan saat ini, salah satunya salah satu metode "hypnobirthing".

Bella
Selasa, 14 Juni 2022 | 13:00 WIB
Mengenal Hypnobirthing, Metode Mengelola Stres saat Kehamilan
Ilustrasi Stres (Freepik.com)

SuaraKalbar.id - Ada banyak metode kehamilan hingga melahirkan yang telah ditetapkan saat ini, salah satunya salah satu metode "hypnobirthing".

Bahkan, metode yang satu ini telah dipakai oleh beberapa pesohor dan selebriti yang semakin mempopulerkan metode kehamilan ini.

Sebut saja yang terbaru seperti Nikita Willy, ada juga Sandra Dewi, Andien, hingga Olivia Jansen telah mencoba "hypnobirthing" dan membuat proses kehamilan hingga kelahirannya lancar.

Tidak hanya selebriti, metode itu juga telah dicoba oleh berbagai pesohor dunia seperti Jessica Alba hingga Kate Middleton.

Baca Juga:3 Tips agar Jauh dari Rasa Depresi, Patut Dicoba!

Lalu apa sebenarnya "hypnobirthing"? Bidan Jamilatus Sadiyah yang bekerja sebagai Praktisioner "Hypnobirthing" menjelaskan teknik ini merupakan salah satu cara mengelola stres saat kehamilan terjadi.

Metode ini bekerja dengan memprogram ulang pikiran dari memori-memori yang kurang baik terutama terkait persalinan, Ibu dan Ayah nantinya akan mempraktikkan afirmasi positif sehingga proses kehamilan hingga persalinan tidak terasa seperti tekanan.

"Hypnobirthing memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh ibu, bayi dan ayah selama proses kehamilan hingga persalinan usai, di antaranya seperti meningkatkan ketenangan diri untuk sel-sel kesehatan ibu dan janin, mengurangi mual, muntah dan pusing, mengatasi kecemasan dan ketakutan selama hamil dan persalinan, mengurangi resiko terjadinya komplikasi persalinan hingga mengurangi risiko baby blues nantinya," kata Jamilatus, dikutip dari Antara.

Menurutnya, pengelolaan stres wajib dilakukan saat kehamilan berlangsung terutama oleh ibu agar anak bisa terhindar dari risiko- risiko kelainan kesehatan seperti alergi, kolik, diabetes, autis, hingga kelahiran prematur.

Selain itu, pengelolaan stres pada ibu hamil berfungsi menjaga kesehatan emosi dan psikologi bayi di masa depan.

Baca Juga:Tubuh Sering Sakit tapi Tidak Tahu Penyebabnya? Mungkin Anda Sedang Stres

Karena stres harus dikelola secara berkala, maka metode "hypnobirthing" tidak hanya dilakukan sekali saja tapi secara berulang kali atau repetisi. Minimal, sejak awal kehamilan selama tiga sampai empat kali dalam satu minggu.

Sedangkan bagi calon ayah, disarankan juga dapat mengikuti "hypnobirthing" agar sebagai pasangan ia bisa berpartisipasi dan bisa ikut mengelola ketakutan yang sama terkait persalinan.

"Dengan demikian, ayah nantinya mampu mendampingi dengan suportif dan tentunya memiliki pemikiran positif bahkan setelah proses kelahiran selesai," katanya.

Jamilatus mengatakan, calon orang tua dapat memulai teknik "hypnobirthing" dengan memberi sugesti atau afirmasi positif setiap harinya terhadap diri sendiri, seperti contohnya di masa kehamilan kondisi janin, plasenta, air ketuban, selaput ketuban, dan tali pusar sehat secara lahir batin hingga persalinan.

Sedangkan di masa persalinan, kedua orang tua bisa memikirkan bahwa persalinan yang dilakukan akan berjalan dengan lancar, nyaman, tenang, dikuatkan, diikhlaskan, dan melalui proses yang bahagia.

Lalu ketika memasuki masa menyusui, afirmasi positif yang bisa diberikan adalah ASI lancar dan bisa memenuhi kebutuhan bayi lahir dan batin.

Selain memberikan sugesti pada diri sendiri, menurut Jamilatus, "hypnobirthing" juga bisa dilakukan bersama janin saat di dalam kandungan.

Komunikasi intens orang tua terhadap janin dinilai bisa mengurangi stres dan membuat proses kehamilan terasa ringan.

Komunikasi yang bisa dilakukan, yakni dengan cara mengajak janin mengobrol di sela-sela aktivitas sehari-hari.

"Untuk ibu, komunikasikan apapun yang ibu rasakan kepada bayi saat menjalani masa kehamilan. Ketika janin bergerak atau menendang, baik ibu dan ayah bisa menyapanya," paparnya.

Bahkan, kata Jamilatus, ibu dan ayah bisa meminta pendapat janin saat akan mengambil keputusan selama masa kehamilan berlangsung.

Saat memutuskan untuk melakukan "hypnobirthing" pastikan juga kondisi kesehatan baik ibu dan ayah prima terutama dari segi mental. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini