SuaraKalbar.id - Bandara Supadio, Kalimantan Barat, resmi kembali menyandang status bandara internasional setelah AirAsia mengumumkan pembukaan dua rute penerbangan langsung dari Pontianak menuju Kuching dan Kuala Lumpur.
Hal ini diumumkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, dalam acara peluncuran rute baru yang digelar Minggu (27/7/2025) di Pontianak.
"Penerbangan ini dijadwalkan mulai beroperasi kembali pada 12 September 2025, dan akan ditandai dengan pemukulan bedug secara bersama-sama. Ini menjadi penanda penting dalam memperkuat konektivitas antara Indonesia dan Malaysia, khususnya Kalbar dan Sarawak," ujar Ria Norsan.
Jadwal Penerbangan AirAsia dari Pontianak
Maskapai AirAsia akan menjadi yang pertama kembali membuka rute penerbangan internasional dari Pontianak pascapandemi COVID-19.
Baca Juga:AirAsia Buka Rute Penerbangan Pontianak-Kuching dan Kuala Lumpur, Segini Harga Tiketnya!
Adapun rincian jadwal yang telah diumumkan adalah sebagai berikut:
Pontianak – Kuala Lumpur (KUL)
- Kode penerbangan: AK 492
- Frekuensi: 4 kali seminggu
- Hari operasional: Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu
- Waktu keberangkatan: Sekitar pukul 11.15 WIB
- Waktu tiba di Kuala Lumpur: Sekitar pukul 12.05 waktu setempat
- Estimasi durasi: ±1 jam 50 menit
Pontianak – Kuching (KCH)
- Frekuensi: 2 kali per hari (pagi dan sore)
- Hari operasional: Setiap hari
- Estimasi durasi penerbangan: ±45 menit
Harga tiket pun dinilai sangat terjangkau. Tiket penerbangan ke Kuching dijual mulai dari Rp467.000, sementara tiket ke Kuala Lumpur dibanderol sekitar Rp499.000.
Tiket sudah dapat dipesan sejak 26 Juli hingga 3 Agustus 2025 untuk periode perjalanan antara 12 September 2025 hingga 28 Maret 2026 melalui aplikasi AirAsia MOVE atau situs resmi airasia.com.
Baca Juga:Warga Keluhkan Pelayanan Perpustakaan Kalbar, Petugas Dianggap Tak Ramah
Dorong Pariwisata dan Perdagangan Lintas Negara
Gubernur Ria Norsan menyatakan bahwa pembukaan kembali rute internasional ini akan memberikan dampak luas, tak hanya pada sektor transportasi, tetapi juga ekonomi, kesehatan, dan pariwisata.
"Ini akan memudahkan masyarakat yang bekerja, belajar, maupun berobat ke Kuching, Penang, dan Kuala Lumpur. Harga tiket yang terjangkau juga mendorong peningkatan jumlah wisatawan dan pebisnis," kata Norsan.
Dari sisi perdagangan, Kalimantan Barat selama ini telah mengekspor hasil laut seperti ikan, udang, dan kepiting ke Malaysia, khususnya Sarawak.
Sebaliknya, masyarakat Kalbar dikenal gemar membeli produk asal Malaysia seperti Milo, gula, beras, dan aneka roti khas negeri jiran tersebut.
Apresiasi dari Konsulat Malaysia
Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri Abd Rahim, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kalbar atas komitmen dan kerja keras dalam mendorong hubungan bilateral yang lebih kuat.
"Pontianak merupakan kota penting bagi Malaysia. Dengan dibukanya kembali jalur udara, hubungan sosial dan ekonomi antara dua wilayah akan semakin erat," kata Azizul.