SuaraKalbar.id - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, menyatakan, berdasarkan rapid tes atau deteksi dini HIV/AIDS, tercatat ada 11 orang ibu hamil tertular penyakit tersebut.
Sub-Koordinator Penyakit Menular dan tidak Menular Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu David Marwandi mengatakan, pada 2016 hingga Mei 2022, setidaknya 35 orang di daerah itu terjangkit HIV/AIDS, dan 11 orang diantaranya adalah ibu hamil.
“Kami perkirakan tahun ini penderita HIV/AIDS akan meningkat dan yang menjadi daerah rawan adalah Putussibau Selatan dan Kalis,” ucapnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Jumat (17/6/2022).
Ia mengatakan, pada 2022 penderita baru HIV/AIDS yang sedang menjalani pengobatan ada 9 orang. Lalu, berdasarkan rapid tes atau deteksi dini ada 11 orang ibu hamil juga tertular.
Baca Juga:Jemaah Calon Haji Tanjungpinang Tak Diizinkan Berangkat Karena Hamil, Ini Solusinya
Ia memperkirakan, penyakit HIV/AIDS di daerah itu awalnya berasal dari luar Kapuas Hulu. Penularannya, terutama di Kecamatan Putussibau Selatan dan Kalis, yang merupakan daerah rawan.
Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu terus berupaya melakukan pencegahan penularan HIV/AIDS melalui masing-masing Puskesmas. Dengan melakukan skrining kelompok berisiko, terutama ibu hamil untuk mencegah penularan dari ibu ke anak.
“Jika ditemukan ada kasus akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan konseling dan perawatan lebih lanjut, tetapi kendala kita kebanyakan penderita HIV/AIDS malu dan tidak mau kontrol ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Ia mengimbau, kepada masyarakat Kapuas Hulu untuk menghindari pergaulan bebas (seks bebas), sebagai upaya mencegah penularan HIV/AIDS.
“Kami terus berupaya memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak tertular penyakit tersebut,” katanya.
Baca Juga:Ketua DPR Dorong Cuti Ibu Hamil Jadi 6 Bulan Demi Songsong Generasi Emas