SuaraKalbar.id - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan sikap partainya terkait politik dinasti dalam pemerintahan yaitu dengan membatasi satu keluarga dua orang yang dicalonkan.
" itupun tidak boleh dari satu tingkatan yang sama," katanya dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan memiliki peraturan partai yang membatasi pencalonan kepala daerah dan anggota legislatif, maksimal hanya dua orang yang dicalonkan, tidak boleh dalam satu tingkatan atau satu daerah pemilihan yang sama.
"Etika dan moralitas kader menjadi yang utama," katanya.
Baca Juga:Hasto Soroti Partai Nasdem Dukung Anies Baswedan: Ada Kontradiksi
Hasto menegaskan PDI Perjuangan menekankan pentingnya kaderisasi partai politik yang dimulai dari keluarga.
"Tetapi yang dipertimbangkan adalah penempatan kader-kader karena hubungan keluarga. Karena reformasi, semangatnya adalah anti nepotisme," ujarnya.
Saat ini, kata Hasto, parpol telah bergeser dari partai ideologis menjadi partai elektoral. Hal itu menjadikan cacat dalam demokrasi, karena tidak lagi mengedepankan pertarungan ide dan program.
"Partai menjadi elektoral, yang penting menang Pemilu," ungkapnya.
Hasto mengungkapkan, yang terjadi adalah partai politik mencari figur-figur yang populer yang merupakan ciri partai elektoral. Partai tersebut tidak menumbuhkan kaderisasi dari dalam, tetapi merekrut orang-orang yang populer meskipun itu nepotisme.
Baca Juga:Viral! 9 Fakta Tegar Sinar Ramadhan Mahasiswa UGM yang Nekat Lompat Bunuh Diri dari Lantai 11
"Ini kajian ilmiah dan itu yang kita hadapi," katanya menegaskan. (Antara)