SuaraKalbar.id - Tari jepin yang dilakukan secara massal, menjadi puncak perayaan rangkaian acara menyemarakkan HUT ke-251 Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (23/10/2022).
Ada ribuan warga, terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa, berbalut busana telok belanga dan baju kurung ikut berjepin dengan tamu undangan dalam memerihkan acara tersebut.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kemeriahan yang terlaksana sepanjang bulan Oktober itu, menandakan awal kebangkitan Kota Pontianak setelah dilanda pandemi selama dua tahun.
“Alhamdulillah kita sudah bisa melewati semua itu, sekarang saatnya kita bangkit melanjutkan pembangunan,” ungkapnya.
Menurut Edi, selama pandemi, Pemerintah Kota (Pemkot) telah melakukan banyak evaluasi di berbagai sektor, khususnya optimalisasi pelayanan, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia sampai pertumbuhan ekonomi.
Bahkan, saat ini, kata Edi, angka pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sudah menyentuh angka 5,6 persen, di mana saat pandemi covid merosot ke -3,9 persen.
“Pembangunan manusia mengalami peningkatan signifikan. Target kita pada tahun 2023 angka Indeks Pembangunan Manusia adalah 80. Itu artinya jauh di atas rata-rata nasional dan merupakan tertinggi di Kalimantan Barat,” paparnya.
Bahkan setiap tahunnya, jelas Edi, penduduk di Kota Pontianak bertambah sebesar 1,6 persen hingga mencapai angka totl 673.129 jiwa.
“Seperti produksi sampah yang akan meningkat, kebutuhan air bersih bertambah dan masalah transportasi. Kota Pontianak sebagai Ibu Kota Provinsi, tidak bisa berdiri sendiri. Sebagai barometer provinsi, tentu kita berharap adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan antar daerah di sini,” ujarnya.
Sementara disektor infrastruktur, pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I dan penataan Jalan Sultan Hamid tengah berjalan.
Selain itu, penyelesaian pembangunan Rumah Sakit di Siantan dan pemantapan jalan lingkungan maupun pembangunan Waterfront sampai Pelabuhan Seng Hie.
“Ini akan memberikan dampak positif untuk wilayah Pontianak Timur dan Utara. Permasalahan utama di Kota Pontianak adalah genangan karena berada di dataran rendah di mana pengaruh air pasang laut. Kita berupaya semaksimal mungkin dengan berkolaborasi,” ucapnya.
Hingga saat ini, berbagai torehan telah pihaknya raih sepanjang awal tahun 2022. Mulai dari TPID terbaik se-Kalimantan dari pemerintah pusat, BKN Awards dan WTP dari Kementerian Keuangan serta segudang prestasi lain kinerja jajaran Pemkot Pontianak.
“Sekali lagi saya mengajak masyarakat untuk jadikan HUT ke-251 Kota Pontianak sebagai momentum kebangkitan usai pandemi,” pungkasnya.