SuaraKalbar.id - Kapal feri cepat Cantika Express 77 rute Kupang-Alor yang terbakar di Perairan Pulau Timor pada Senin (24/10/2022), mengakibatkan 17 orang penumpang meninggal dunia.
Terkait peristiwa naas tersebut, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mendesak aparat kepolisian dan pihak terkait untuk menginvestigasi peristiwa kebakaran
"Semua pihak yang mengizinkan kapal untuk berlayar, baik dari segi kelayakan kapal maupun lolosnya penumpang liar atau penumpang yang tidak masuk dalam manifes yang ikut dalam pelayaran itu harus diperiksa semuanya," kata Gubernur Viktor kepada wartawan di Kupang, Selasa (25/10/2022).
Hal itu dikatakan Viktor saat membesuk sejumlah korban kebakaran kapal Cantika Express 77 di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. W.Z. Johanes Kupang.
Baca Juga:Cakupan Penerbitan KIA di Pontianak Diatas Target Nasional, Capai 42,19 Persen
Dirinya memerintahkan instansi terkait dan juga kepolisian agar segera menindaklanjuti permintaannya untuk menyelidiki peristiwa kebakaran kapal itu agar kasus serupa tidak kembali terjadi.
"Tentunya kapal yang mau berlayar harus dapat izin dari pihak berwenang tertentu. Jadi, semua yang memberikan izin itu harus diperiksa," katanya.
Mengenai manifes penumpang, Viktor menekankan daftar berisi penumpang itu juga harus diperiksa karena diduga jumlah penumpang kapal tiga kali lipat dari manifes.
"Ada upaya menghindari pajak dari pihak kapal sehingga data manifes sampai tiga kali lipat. Sekali lagi saya perintahkan harus diproses," katanya.
Sementara itu, Kapolda NTT Inspektur Jenderal Polisi Johanis Asadoma menungkapkan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi peristiwa kebakaran kapal tersebut.
Baca Juga:Terungkap, Ini Penyebab Bus Putra Kembar yang Ditumpangi 17 Orang Jatuh ke Jurang 8 Meter
"Kami membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi mengenai penyebab timbulnya kebakaran dan untuk seterusnya dilakukan penyelidikan oleh tim khusus yang terdiri dari Polisi Air dan Tripom Polda NTT," katanya.
"Pelanggaran-pelanggaran apa yang dilakukan, penyebab dari kebakaran itu apa? Ini semua akan diselidiki timsus. Memang data penumpang masih simpang siur, tapi data yang ada pada kami akan kami laporkan," tambah Johanis Asadoma. Antara