Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja, maka seketika itu mereka mati.
30. Yaa hasratan 'alal-'ibaadi ma ya'tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahziuun.
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu mengolok-oloknya.
31. Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minalquruuni annahum ilaihim laa yarji'uun.
Baca Juga:Syahrul Yasin Limpo: Tidak Ada Mau Jalan Sama Saya Karena Isu Reshuffle
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.
32. Wa in kullul lammaa jamii'ul ladainaa mukhdharuun.
Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami.
33. Wa aayatul lahumul ardhul-maitatu ahyainaahaa wa akhrajnaa habban faminhu ya'kuluun.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.
Baca Juga:Jokowi Ingatkan Jajarannya Jaga Ketersediaan Pupuk
35. Liya' kuluu min tsamarihii wa maa 'amilathu aidiihim afalaa yasykuruun.
Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
36. Subhaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardhu wa min anfusihim wa mimmaa laa ya'lamuun.
Maha Suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
37. Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhun nahaara faidzaahum muzhlimuun.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan.