Banjir Meluas di Perbatasan dan Pesisir Kalbar, Rumah-Rumah Terendam, Sekolah Diliburkan

Banjir rendam Sambas (200 rumah), Jongkat (SD libur), Pontianak & Kubu Raya. Warga waspada & butuh bantuan. Lalu lintas terganggu.

Suhardiman
Senin, 08 Desember 2025 | 15:50 WIB
Banjir Meluas di Perbatasan dan Pesisir Kalbar, Rumah-Rumah Terendam, Sekolah Diliburkan
Kondisi banjir di perbatasan Kalbar-Malaysia. (Suarakalbar.co.id/Serawati)
Baca 10 detik
  • Hujan deras menyebabkan banjir di Desa Sungai Bening, Sambas, merendam sekitar 200 rumah sejak Senin, 8 Desember 2025.
  • Banjir di Kecamatan Jongkat, Mempawah, mengakibatkan SDN 02 Jongkat diliburkan dan bantuan makanan dibagikan kepada warga.
  • Banjir rob meluas ke Pontianak dan Kubu Raya, menyebabkan kemacetan dan petugas kepolisian mengatur lalu lintas di jalan protokol.

SuaraKalbar.id - Banjir kembali merendam wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia, tepatnya di Desa Sungai Bening, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, setelah hujan deras mengguyur selama dua hari terakhir.

Air sungai yang meluap menggenangi permukiman warga sejak Senin (8/12/2025) dan hingga siang hari belum menunjukkan tanda-tanda surut.

“Kalau di kampung kami dari pagi sampai siang ini masih terendam dan belum surut. Tinggi air tergantung rumah masing-masing, semakin rendah rumah, semakin tinggi airnya,” ujar Iwan, salah seorang warga, seperti dikutip dari suarakalbarcoid jaringan suara.com, Senin (8/12/2025).

Ia menyebut sedikitnya sekitar 200 rumah terendam. Meski sudah terbiasa menghadapi banjir tahunan, warga tetap waspada karena aktivitas menjadi terganggu dan akses jalan kampung ikut terendam.

Baca Juga:Rumah Warga di Sungai Kunyit Roboh Diterjang Gelombang Tinggi

“Akses jalan kampung terendam seluruhnya, membuat warga kesulitan beraktivitas. Anak-anak sekolah pun terpaksa diliburkan,” katanya.

Iwan berharap ada bantuan jika banjir berlanjut.

“Kalau banjir ini belum surut, kami berharap ada bantuan dari pemerintah karena kami tidak bisa bekerja,” ujarnya.

Di Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, banjir rob juga berdampak pada aktivitas pendidikan.

Sebanyak 200 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan kepada warga terdampak oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setelah SDN 02 Jongkat diliburkan akibat genangan air.

Baca Juga:Banjir Rob Rendam Pontianak Barat: 21 Warga Diungsikan, Pemkot Tetapkan Status Siaga Satu

“Ada satu sekolah, itu SDN 02 Jongkat. Karena kondisi air yang semakin naik dan tidak memungkinkan untuk sekolah, akhirnya siswanya dipulangkan jadi kita tidak mengantarkan MBG-nya,” jelas Kepala SPPG Jongkat, Asnawi.

Ia mengatakan sebagian besar porsi sudah dibagikan sebelum genangan semakin tinggi. Sementara porsi yang tidak tersalurkan kemudian dibagikan kepada warga.

“Kita bawa pulang kembali ke dapur, terus kita antar ke warga yang terdampak banjir daripada mubazir tidak dimakan,” ujarnya.

Asnawi menambahkan, dua sekolah telah mengonfirmasi akan meliburkan siswa esok hari untuk menghindari makanan tersisa. “Besok porsi untuk sekolah tersebut tidak akan kita buatkan biar tidak mubazir,” terangnya.

Sementara itu, banjir rob juga meluas ke Kota Pontianak dan Kubu Raya hingga menggenangi sejumlah ruas jalan protokol. Arus lalu lintas tersendat karena kendaraan harus melambat untuk menghindari genangan.

“Baru ini sampai ke jalan, di Jeruju cukup dalam sehingga harus berhati-hati saat melintas,” kata Halimah, seorang pengendara. Ia juga khawatir kondisi air akan meningkat. “Kalau sampai kapan air surut biasa siang, namun ini ada hujan, saya khawatir semakin tinggi,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini