SuaraKalbar.id - Panglima Jilah akhirnya buka suara dan minta oknum polisi yang tembak masyarakat segera dicopot dari jabatan terkait konflik di perusaahaan sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) yang berlokasi di Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (07/10/23) malam.
Sebelumnya, diketahui konflik antara masyarakat dan aparat di perusaahaan sawit PT HMBP semakin memanas usai menewaskan satu orang anggota Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR).
Aksi demonstrasi yang dilakukan warga dilaporkan telah terjadi sejak 16 September 2023 hingga hari Sabtu tersebut diketahui merupakan buntut protes terkait 20 persen plasma terhadap PT HMBP.
Konflik yang berujung bentrok tersebut memanas usai terdapat sejumlah masyarakat yang menjadi korban tembakan peluru tajam oknum kepolisian.
Baca Juga:Konflik Agraria di Seruyan Telan Korban Jiwa, KPA: Penjajah Gaya Baru, Mirip Konsesi Kebun Belanda
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebutkan terdapat tiga orang warga yang ditembak oleh polisi saat demonstrasi.
"Kami mendapatkan kabar bahwa pagi ini, beberapa warga mendapatkan tembakan dari kepolisian. Tiga orang tertembak dan satu orang di antaranya meninggal dunia," demikian keterangan dari akun X @YLBHI, Sabtu.
YLBHI mengatakan polisi secara brutal menembakan warga yang sedang melakukan aksi unjuk rasa. Pada saat itu, warga disebut memblokade akses jalan di dekat kawasan perusahaan.
"Aparat kepolisian Polres Seruyan dan Polda Kalteng menembaki warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kalteng, yang sedang melakukan aksi menuntut haknya di PT. HMBP 1," jelas YLBHI.
Menanggapi hal tersebut, Panglima Jilah selaku pemimpin besar Pasukan Merah TBBR mengambil tindakan dengan mengutuk keras tindakan pihak kepolisian yang dinilai semena-mena hingga harus melayangkan nyawa masyarakat.
Baca Juga:Temuan Mayat Pria di Masjid Agung Kendari Bikin Geger, Berawal dari Telepon Pria Misterius
“Saya meminta kepada pihak kepolisian terutama kepada Kapolri untuk menindak tegas tindakan kepolisian yang semena-mena dengan masyarakat yang berkesan sangat arogan dan membela perusahaan,” ujar Panglima Jilah dalam unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram @takam_dayak_bahadat pada Sabtu malam.
- 1
- 2