SuaraKalbar.id - Serang Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang tenggelam di Waterfront UKA Pontianak Barat, pada Kamis(07/12/2023) malam akhirnya berhasil ditemukan.
Tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran berhasil menemmukan korban dalam kondisi telah meninggal dunia.
Kepala Basarnas Pontianak I Made Junetra mengatakan korban berhasil ditemukan dalam keadaan mengapung di sungai setelah 3 hari pencarian.
“Korban kita temukan sekitar 500 meter dari lokasi terjatuh,” kata I Made junetra seperti dikutip dari suarakalbarcoid jejaring suara.com, Sabtu (9/12/2023) siang.
Baca Juga:Seorang ABK Nekat Melompat di Waterfron Pontianak, Hingga Kini Korban Masih Belum Ditemukan
Setelah berhasil ditemukan, jenazah korban pun segera dievakuasi petugas dan diserahkan kepada pihak agen kapal untuk dikembalikan kepada keluarga korban di Jakarta.
“Pencarian telah dilakukan dengan pola pencarian visual menggunakan aqua eye dan penyelaman sejak korban terjatuh. Hingga akhirnya ditemukan pada hari ketiga dalam keadaan meninggal dunia,” katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang anak buah kapal (ABK) dari kapal Naya Bahtera 1 bernama Yadi (28) asal Jakarta nekat melompat di Waterfront Kawasan UKA Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Kamis (07/12/2023) malam sekitar pukul 19:00 WIB.
Seorang pemilik warung bernama Yetti yang menjadi saksi mata mengatakan, sesaat sebelum kejadian korban sempat membeli makan di warungnya.
Menurut Yetti, korban makan di warungnya sembari berbicara melalui sambungan telepon dengan seseorang.
Baca Juga:Mobil Damkar Alami Kecelakaan saat Menuju Lokasi Kebakaran di Pontianak
“Saya sempat tawarkan makan dan dia mau, jadi makan sambil telponan dan saya tidak tahu siapa yang ditelponya,” kata Yetti, mengutip suarakalbar.co.id, jaringan suara.com, Jumat (08/12/2023) siang.
Saat itu, Yetti mengaku tidak terlalu memperhatikan korban lantaran sibuk dengan aktvitas masing-masing, namun korban kerap memalingkan muka jika saat mengobrol atau ditatap oleh orang lain.
Tak lama berselang, tiba-tiba korban nekat menceburkan diri ke sungai dengan melompat dari waterfront.
“Asal dipandang orang dia palingkan muka dan saat itu langsung lompat di waterfront jadi kami reflek mengejar korban dan teriak,” ucapnya.
Tak lama setelah korban terjun ke sungai, warga sempat mencoba memberikan pertolongan kepada korban dengan mengejar menggunakan sampan robin. Warga juga sempat berusaha menarik korban dengan memegang tangan korban, namun tidak berhasil.
“Sampai miring sampan saat nolong korban tu, tapi terlepas dan korban tenggelam,” jelas Yetti.